Kamis, 06 November 2014

Dampak Pornografi pada Anak-anak (Darien Nugraha Surya 705140142)


Definisi Pornografi
     Sumardia (2006) mengatakan bahwa secara garis besar yang dimaksud pornografi adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang dibuat untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan atau erotikaSedangkan yang dimaksud pornoaksi adalah perbuatan mengeksploitasi seksual, kecabulan, atau erotika di muka umum. Pornografi dan pornoaksi merupakan sebuah bentuk dari penyimpangan tingkah laku seseorang. Tingkah laku yang menyimpang adalah tingkah laku yang tidak adekwat, tidak bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya, dan tidak sesuaidengan norma sosial yang ada (Kartini Kartono, 2001:12)
      Namun jika dilihat dari asal katanya, sesungguhnya Pornografi berasal dari kata Yunani yaitu “porne”  yang berarti pelacur dan “grape” yang berarti tulisan atau gambar. Jadi pengertian pornografi  sebenarnya lebih menunjuk pada segala karya baik yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau lukisan yang menggambarkan pelacur (Ade Armando,2003:1).


Penyebab Pornografi
     Perkembangan teknologi yang sangat cepat. Teknologi yang semakin modern, memungkin penggunanya untuk dapat mengakses informasi dengan sangat cepat. Maka dengan bantuan internet, video tersebut dapat tersebar luas dengan hitungan menit kesemua daerah di seluruh nusantara. Penetrasi penyebaran video tersebut semakin meluas dengan bantuan koneksi data yang juga semakin canggih, seperti bluetooth dan dari komputer ke handphone atau sebaliknya. Teknologi tidak dapat disalahkan apalagi dihambat perkembangannya karena justru akan merugikan manusia itu sendiri. Yang salah adalah pengguna teknologi yakni manusia itu sendiri

     Semakin berkurang nilai-nilai pendidikan moral di setiap jenjang pendidikan formal. Mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan cenderung diarahkan kepada pencapaian kemampuan kognitif saja. Walaupun di dalam tiga aspek pendidikan juga terkandung ranah psikomotor dan afektif (sikap), namun tetap saja tidak mampu memberikan solusi bagi persoalan degradasi moral bangsa ini. Hal ini disebabkan karena ranah afektif yang dimaksud adalah sikap dan minat siswa terhadap masing-masing bidang studi yang sedang mereka pelajari. Jadi, ranah afektif yang dimaksud bukanlah sikap moral dan nilai etika yang mampu meninggikan derajat manusia karena keelokan budi pekerti.

Dampak Negatif Pornografi pada anak-anak
     Dampak negatif pornografi pada anak-anak. Kecanduan pornografi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil. Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine–bahan kimia pemicu rasa senang– itu menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. Dalam hal ini, pornografi menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Sehingga secara berantai dapat mengakibatkan antara lain: (a) Orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya, berkurangnya rasa tanggung jawab bahkan akan mengalami gangguan memori. Kondisi tersebut terjadi melalui beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitifisasi dan akhirnya penurunan perilaku. (b)Ketidakmampuan mengontrol batasan perilaku tersebut menimbulkan kecenderungan lebih besar untuk depresi. (c) Saat dewasa anak-anak yang biasa menyaksikan pornografi hanya memandang wanita sebagai objek seksual saja. (d)Bila kondisi sosialnya kurang harmonis bisa melakukan kekerasan seksual dan phedophilia. (Hilton)
Pencegahan Poronografi
     Untuk mencegah dan menanggulangi pornografi, penguatan keluarga sebagai unit terkecil masyarakat memegang peranan penting dalam menata tata nilai kehidupan. Karena itu, keluarga harus diperkuat dari sisi kualitas sumberdaya manusia maupun pembagian peran dan tata kelola rumah tangga.
     Dikatakan Jofizal, seseorang yang teradiktif pornografi, bisa disembuhkan dengan mengikuti empat hal: (1) Punya motivasi diri untuk membebaskan diri dari adiksi dan memiliki kemauan melakukan apa yang diperlukan untuk sembuh. Anda tidak dapat memaksa seseorang untuk sembuh jika dia tidak ingin. (2) Menciptakan lingkungan aman. (3) Ber-afiliasi dengan support group. (4) Individu harus memilih seorang konselor atau terapis yang mempunyai pelatihan khusus dan sukses dalam menangani kasus adiksi seks.
     Bisa dipastikan, pornografi dapat menyebabkan adiksi dan mempengaruhi struktur otak dan hubungan psikososial, sehingga mempengaruhi intelegensia seseorang. Sesuai dengan fungsi otak, maka secara langsung dan tidak langsung terjadi kemunduran inteligensia. Untuk mengatasi adiktif pornografi adalah dengan pengendalian spiritual, yang meliputi: kontrol diri, membimbing kebutuhan, pendampingan dari orangtua, pengalihannya dengan Olahraga.
  
Simpulan
     Pornografi dapat berakibat buruk pada anak, adalah tugas orangtua untuk mengawasi dan menjaga anak-anaknya supaya tidak berlarut-larut dan akhirnya sang anak menjadi ketagihan atau melakukan tindakan kriminal akibat pornografi.
  
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar