Kamis, 29 Agustus 2013

Hidup itu Nyata, Cinta itu Realita…(Kusbandiyah Chandrawati)

Love…

Semua orang pasti tahu apa itu love. Ya… Mungkin semua orang tahu, tapi belum tentu mereka paham apa arti love yang sebenarnya. Apakah love itu hanya sekedar lambang berbentuk hati berwarna merah?

Hmm… Mungkin kebanyakan orang menggambarkan kata love hanya semudah itu. Tapi sebenarnya apa sih itu love? Kenapa banyak sekali orang yang mengagung-agungkan kata itu? Bahkan tidak sedikit orang yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan kata love dari seseorang…

Mungkin bagi beberapa orang, love (cinta) itu segalanya. Ya…  Tentunya memang akan menjadi hal yang paling membahagiakan jika kita mengetahui bahwa ada orang yang sangat mencintai kita.  Tapi, bukan berarti kita harus buta karena cinta kan...? Jangan sampai kita menjadi orang bodoh yang rela memberikan apa saja demi cinta. Khususnya pada kaum hawa…

Tidak sedikit wanita yang rela memberikan apa saja kepada orang yang katanya… pacarnya (hanya pacarnya lho…), bahkan rela memberikan “tubuh”-nya hanya demi kata “cinta” dari sang pacar. Ingatlah bahwa pacar belum tentu akan menjadi suami-mu di kemudian hari. So… sebagai wanita janganlah terlalu bodoh dengan semudah itu memberikan “tubuh”-mu kepada sang pacar hanya karena janji akan dinikahi… Janji sekedar janji, belum tentu akan menjadi kenyataan.

Tidak sedikit juga, pria yang meminta keperawanan sang pacar sebagai bukti cinta. Tentunya, pria akan dengan mudah mengumbar kata cinta demi mendapatkan kepuasan bagi dirinya sendiri. Ingatlah bahwa cinta itu tidak perlu pembuktian! Karena cinta sejati bukanlah untuk dibuktikan melainkan untuk dirasakan. Cinta sejati datang dari hati, bukan hanya sekedar ketertarikan fisik saja.

Kita boleh menentukan pilihan sebagai kriteria pasangan kita, tapi ingatlah bahwa “nobody is perfect ”. Tidak ada satupun orang yang sempurna, orang yang rupawan belum tentu cendekiawan, yang cendekiawan belum tentu hartawan, dan orang yang hartawan belum tentu rupawan. Oleh sebab itu, pilihlah pasangan berdasarkan hatinya, sebab hal lain diluarnya hanya merupakan kelebihan dari masing-masing orang. Bahkan terkadang orang yang telah sesuai dengan kriteria kita saja belum tentu menjadi pasangan kita, yang pacaran bisa putus, yang menikah juga bisa cerai. Maka, janganlah menilai orang hanya sekedar fisiknya saja, melainkan lihatlah jauh ke dalam hatinya. Cinta sejati akan muncul saat kita bisa melihat hal positif dari dalam dirinya.


Kita ini hidup di dunia nyata. Bukan di dunia dongeng di mana sang pangeran rupawan bertemu dengan putri idaman yang akan menjadi pasangannya seumur hidup. Jika pada akhir dongeng hampir selalu dikisahkan bahwa “they live happily ever after.”, tapi belum tentu hal tersebut sama dengan kehidupan nyata kita. Bermimpi itu boleh… tapi jangan juga terlalu larut dalam mimpi indah. Hidup ini nyata…. Dan cinta itu realita… Jadi, belum tentu orang yang menjadi pacarmu akan menjadi pasanganmu di kemudian hari.

Jangankan pacar, orang yang sudah menikah saja bisa bercerai. Apalagi yang hanya berpacaran... Kita boleh menggunakan hati untuk memilih pasangan tapi tetap harus menggunakan otak dalam menjalankannya. Kita mungkin bisa melakukan suatu hal tanpa rasa cinta, tapi jika benar cinta tentu kita akan melakukan “sesuatu” untuknya, dan tentunya “sesuatu” tersebut adalah hal positif yang membangun, bukan sebaliknya yang akan menjerumuskannya. Jangan sia-siakan suatu hal berharga hanya demi cinta di awalnya saja.

25 Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar