Untuk mata kuliah kali ini saya dan kelompok yang terdiri dari 5 orang yaitu Danis, Dika, Ilham, Nikki, dan saya sendiri Andi. Pada awalnya, kita diberi instruksi saat dikelas untuk membuat pedoman wawancara yang terdiri dari 3 bidang, yaitu Pendidikan, PIO, dan Klinis. Dari sini kita membuat pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dari bidang tersebut dan diberi sebuah kasus dari masing-masing pertanyaan sesuai bidang masing-masing. Setelah itu, minggu berikutnya pada sesi kelas Tekwan kita ber 5 memulai praktek wawancara yang dimulai dari jam 08.00. Pada pertemuan pertama dalam praktek wawancara kali ini, saya dan teman-teman menunggu giliran dalam praktek wawancara, sesi pertama wawancara yang akan dilakukan adalah bidang pendidikan. Disini masing-masing kelompok mendapat bagian untuk menjalankan peran seperti menjadi Klien, Observer, dan Interviewer. Deg-degan sih sebenarnya saat awal-awal melakukan praktek wawancara ini. Banyak cara yang saya lakukan agar saat praktek dilakukan saya dapat menjalankan peran dengan baik, jatuhnya sih kaya mau jadi pemeran film aja gitu butuh penjiwaan haha... Cara yang saya lakukan dari memanggil teman saya untuk berpura-pura menjadi klien. Dari situ saya udah merasa bahwa saya bisa melakukannya, namun saat saya masuk ke ruang laboratorium dan melakukan wawancara saya merasa tidak tenang dan muka saya menjadi tegang sehingga dalam bertanya pun saya masih kaku dan sering melakukan kesalahan dengan bertanya dengan kata " KENAPA?" padahal hal itu tidak boleh. Padahal waktu yang diberikan tidak terlalu lama, sekitar 10 menit. Untuk sesi kedua dalam bidang PIO saya menjadi terbiasa dalam menjalani peran sebagai interviewer. Dan untuk sesi kedua ini saya bisa lebih tenang dalam bertanya dan menanggapi klien saat menjawab pertanyaan yang saya ajukan. Sesi terakhir dalam bidang Klinis menjadi lebih tenang dan dapat lebih bisa menjalankan peran sebagai interviewer tersebut karena saya sudah belajar dari pengalaman dua sesi yang sebelumnya. Setelah saya melakukan tiga sesi wawancara saya berpikir bahwa, ternyata wawancara itu tidak semudah yang saya pikirkan. Butuh banyak berlatih dalam berbicara dengan baik, lalu dalam menanggapi klien kita harus mempunyai cara yang pas sesuai mood atau sifat klien. Karena menurut saya, tidak semua klien yang datang pada kita nantinya adalah orang yang terbuka, pasti ada orang-orang yang pendiam atau tidak banyak memberikan informasi tentang dirinya sendiri.
Lanjut ke peran kedua sebagai klien, menurut saya ini yang paling menyenangkan sih... karena kita bisa jawab sesuka hati kita dan bisa jadi apapun yang kita inginkan. Namun, menjadi klien itu susah juga ya karena kita harus menjadi orang lain misalnya dalam bidang pendidikan saya mendapat peran menjadi anak SMA namun berprofesi sebagai "GIGOLO", lalu dalam bidang PIO saya menjadi karyawan terbaik, dan yanng terakhir bidang Klinis saya mendapat peran menjadi orang yang mengalami OCD. Aneh sih saat menjalankan peran tersebut namun untuk pembelajaran ya sangat asik lah untuk mata kuliah ini hehe.... Dan peran terakhir saya menjadi observer, peran ini juga seru sih menurut saya karena kita bisa melihat dan mendengar teman-teman kita yang lagi praktek wawancara sedangkan mereka tidak bisa melihat kita karena terdapat kaca yang satu arah. Jadi hanya kita sama tuhan aja yang tahu mereka lagi ngapain, macam SLOGAN para abang-abang BAJAJ sih kalo jalan atau belok cuman mereka sama tuhan aja yang tahu arahnya haha...
Harapan saya dalam pembelajaran ini adalah semoga saya dapat menjadi psikolog yang handal dan profesional karena dari praktek saja saya bisa mendapat banyak pengetahuan bagaimana agar dapat melakukan wawancara dengan baik dan benar.
Ucapan terima kasih Untuk BU Henny dan Ci Tasya yang telah mengajarkan banyak hal dalam mata kuliah TEKWAN ini karena selalu sabar mengajarkan kita semua dalam satu semester ini, semoga semua lulus dalam mata kuliah TEKWAN ini.... amiiin...
1 Juni 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar