Social History adalah suatu informasi mengenai riwayat hidup seseorang. Salah satu keuntungan bila kita mengetahui social history klien maka interviewer bisa lebih menangani klien. Terdapat banyak cangkupan dalamsocial history di antaranya ada 14 aspek. Saya akan coba bahas satu persatu dari setiap aspek.
1. Family of origin, Extended family, Present family constellation.
Aspek pertama yaitu aspek dengan keluarga klien. Pada aspek ini, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menulusuri masalah keluarga. Apalagi bila keluarga besar, klien di minta untuk menyebutkan satu persatu dari nenek kakek hingga cucu paling muda. Dalam aspek keluarga, hal yang di tanyakan adalah menanyakan biodata subjek seperti tanggal lahir dan tempat klien berasal. Lalu, hubungan antara subjek dengan anggota keluarga serta apakah dari keluarga klien ada yang mengalami perceraian ataupun ganguan mental. Untuk penjelasan lebih lanjut, akan lebih mudah apabila menjelaskan aspek ini dengan mengunakan genogram atau biasa disebut dengan pohon keluarga.
2. Educational level attained.
Dalam aspek ini, interviewer bisa menelusuri hal apa saja yang klien dapat dari dunia pendidikan terutama di sekolah. Misalnya, interviewer dapat menelusuri nilai akademik selama klien menempuh pendidikan formal seperti nilai raport ataupun kegiatan kegiatan yang klien ikuti selama di sekolah atau universitas. Interviewer juga dapat menelusuri hubungan sosial antara teman sebayanya semasa masih menempuh pendidikan ataupun mungkin terdapat trauma dalam diri klien yang mungkin saja mendapatkan bullying ataupun tindak perilaku rasis oleh teman sebayanya.
3. Occupational training/ job history.
Rekam jejak pekerjaan memberikan bagaimana keadaan klien di lingkungan pekerjaan seperti apakah klien sering berganti pekerjaan atau terlalu lama terlalu lama menduduki satu posisi yang kurang strategis selama belasan atau puluhan tahun. Serta jangan lupakan bertanya dengan hubungan antara rekan kerja serta atasan klien. Selain itu, interviewer juga perlu mengali tentang occupational training klien seperti soft skill yang di punyai oleh klien.
4. Matrial History dan Interpersonal Relationship.
Dalam aspek ini interviewer menanyakan tentang status pernikahan dan hubungan rumah tangga bagi yang sudah menikah. Sedangkan interpersonal relationship lebih kepada aspek aspek dimana interviewer menelusuri hubungan klien dengan orang lain.
5. Sexual History.
Dalam aspek ini interviewer lebih menggali kepada hal yang berhubungan tentang kehidupan seksual klien biasanya sexual history lebih sering di gunakan dalam wawancara dalam setting klinis. Topik ini sangatlah sensitif untuk di bahas bagi beberapa orang. Terutama, bagi individu yang mengalami penyakit seksual menular ataupun perbedaan orientasi seksual.
6. Recreational Preferences.
Di aspek ini interviewer lebih menggali kepada hal yang berhubungan dengan hobi klien atapun kapan terakhir klien melakukan rekreasi. Karena bisa saja, kurangnya waktu untuk berlibur atau sekedar menyalurkan hobi dapat membuat klien tertekan dan mudah stress.
7. Nicotine and Caffeine Compsumption.
Di aspek ini interviewer lebih menggali kepada hal yang berhubungan dengan konsumsi nikotin yang biasanya dalam bentuk rokok. Konsumsi nikotin yang terlalu banyak juga akan menyebabkan penyakit yang masuk dalam tubuh termasuk kanker, impotensi serta ganguan pada janin bagi wanita yang mengonsumsi nikotin pada masa kehamilan. Kafein adalah zat yang cukup aman untuk di konsumsi, tetapi bila di konsumsi terlalu banyak akan menyebabkan kecanduan serta gangguan psikologis lainya yang mungkin terjadi adalah ganguan kecemasan.
8. Alcohol and Substace Abuse.
Dalam aspek ini interviewer lebih menggali pengunakan alkohol dan drugs. Apakah klien mengalami kecanduan mengunakan alcohol bila sedang terkena masalah ataupun klien yang mengunakan narkotika ataupun obat-obatan ringan. Apakah ketergantungan atau tidak.
9. Medical History.
Dalam aspek ini interviewer lebih menggali tentang rekam medis klien. Apakah pernah terdapat riwayat operasi, rawat inap maupun hasil checkup medis yang di lakukan oleh klien. Ataupun riwayat penyakit keluarga, apakah terdapat penyakit turunan yang secara genetik turun misalnya seperti diabetes ataupun buta warna.
10. Pschotherapy History.
Dalam aspek ini interviewer lebih menggali tentang rekam jejak psikoterapi yang pernah dijalani klien. Apakah klien pernah terdiagnosa penyakit gangguan psikologis tertentu. Dan berapa lama klien menjalankan proses psikoterapi tersebut.dapat juga di tanyakan perasaan klien setelah menjalani proses psikoterapi.
11. Legal History.
Dalam aspek legal history interviewer lebih menggali tentang aspek legal yang mnyangkut masalah hukum.misalnya, pernah masuk penjara, menjadi saksi di pengadilan ataupun pernah melanggar aturan lalu lintas atau tidak.
12. Current Living Situation.
Interviewer dapat menanyakan kondisi lingkungan tempat klien tinggal sekarang. Dengan siapa dia tinggal. Ini akan memudahkan interviewer menggali masalah-masalah yang di alami oleh klien.
13. Source of Support.
Interviewer dapat menggali siapa saja yang memberikan saran atau dukungan klien selama ini. Biasanya dukungan pertama datang dari keluarga namun tidak menutup kemungkinan dukungan datang dari pihak lain semisal dari teman ataupun orang-orang lain di sekitarnya.
14. Religion.
Aspek agama juga merupakan hal yang sensitive untuk di bahas. Dalam aspek ini interviewer lebih harus berhati-hati dalam mengajukan pertanyaan. Terlebih bila agama satu sama lain berbeda. Ataupun melontarkan pertanyaan kepada klien yang meruupakan seorang atheis.
29 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar