Senin, 04 November 2013

Banjir (Nuzul Nabila Ulya - 705130129)

     Banjir sering terjadi di Indonesia. Seringkali kita tidak peduli akan lingkungan yang menyebabkan kerugian terhadap diri sendiri. Beberapa wilayah di Indonesia mengalami banjir yang disebabkan oleh berbagai faktor. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai penyebab banjir, dampak banjir, dan pencegahan dan penanggulangan terhadap banjir.
Pengertian Banjir
     “Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan” (Wikipedia, 2013, para. 1). Banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Faktor Penyebab Banjir
     Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya banjir. Di setiap wilayah di Indonesia, banyak sekali faktor banjir yang membutuhkan perhatian khusus untuk menanggulanginya. Beberapa  penyebab terjadinya banjir antara lain (a) curah hujan yang tinggi, (b) buruknya penanganan sampah, (c) pembangunan pemukiman, dan (d) penebangan hutan secara liar (Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika, 2012, para. 1).
     Pertama, curah hujan yang tinggi merupakan penyebab banjir secara umum. Besarnya curah hujan yang terjadi dalam jangka waktu berhari-hari yang  menyebabkan terlalu banyaknya volume air di daratan. Kedua, buruknya penanganan sampah seringkali terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini menyebabkan tersumbatnya saluran pembuangan sehingga mengakibatkan meluapnya sampah ke daratan ketika banjir. Ketiga, pembangunan pemukiman yang menghilangkan daerah resapan air menyebabkan air tidak dapat ditampung dengan baik sehingga menumpuk di daratan. Keempat, penebangan hutan secara liar dapat menyebabkan air hujan tidak dapat diserap dengan baik oleh tumbuhan sehingga air menjalar ke pemukiman.
Dampak Banjir
     Banjir di Jakarta memiliki banyak penyebab. Tentunya banjir dapat berpengaruh terhadap aktivitas manusia. Dari berbagai  jenis banjir tentunya sebagian besar dapat merugikan dan berdampak negatif bagi aktivitas manusia. Dampaknya seperti terhadap lingkungan yang bersifat merusak lingkungan dan terhadap manusia yang mengganggu aktivitas manusia.  (Aimyaya, 2012, para. 1)  
     Dampak banjir terhadap lingkungan. Banyak dampak yang terjadi terhadap lingkungan akibat banjir. Aimyaya (2012) berpendapat bahwa banjir dapat merusak sarana dan prasarana, mencemari lingkungan, menyebabkan erosi atau longsor, dan lain sebagainya. Hal ini tentu akan mengganggu aktivitas kehidupan manusia.
     Dampak terhadap manusia. Tentunya banjir yang juga disebabkan oleh manusia berdampak terhadap mereka. Aimyaya (2012) berpendapat bahwa ada  beberapa dampak seperti rusak atau hilangnya harta benda, gangguan kesehatan, mengganggu proses perekonomian, dan kehilangan masa depan seperti pekerjaan atau kehilangan jiwa. Manusia tentunya yang paling dirugikan akibat banjir yang salah satu faktor terjadinya banjir adalah manusia itu sendiri.
Pencegahan dan Penanggulangan Terhadap Banjir
     Banjir merupakan bencana alam yang mengganggu aktivitas manusia. Dengan demikian banjir harus dicegah agar tidak terjadi dan harus ditanggulangi agar dapat berkurang. Banyak cara untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan banjir. Akan tetapi, tidak semua  dapat direalisasikan karena terbatasnya kemampuan seseorang. Berdasarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (dikutip dalam “Banjir Besar Tetap Melanda Jakarta,” 2013), terdapat beberapa pencegahan dan penanggulangan yang dapat dilakukan dengan segera untuk menanggulangi banjir.  
     Pengeringan waduk. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (2013) mengatakan bahwa dengan mengeringkan waduk, waduk akan berfungsi secara optimal sebagai tendon. Pompa dalam waduk bekerja mengurangi air dalam waduk, sehingga kapasitas waduk menjadi maksimal. Hal ini tentunya akan membantu mengurangi kapasitas air yang meluap ke daratan apabila hujan terjadi. “Kami sedang menerapkan hal yang sama untuk sejumlah waduk lain. Cara ini perlu dilakukan agar kapasitas waduk menjadi maksimal” (Joko, dikutip dalam Kompas, 2013, h. 15).
     Patroli lurah dan camat. Purnama (dikutip dalam Kompas, 2013) menyatakan bahwa “camat dan lurah harus rajin berpatroli dan menggerakkan satuan tugas banjir” (h. 15). Hal ini bertujuan agar lurah dan camat dapat mengetahui lokasi-lokasi genangan sehingga bisa cepat diperbaiki. Dengan adanya patroli, tentunya meningkatkan kepedulian warga terhadap lingkungan sehingga secara perlahan banjir dapat diatasi.
     Reboisasi. Penanaman kembali hutan gundul akibat penebangan hutan secara liar dapat mengurangi banjir. Hal ini berguna untuk memperbaiki ekosistem alam, menyerap polusi, dan  mencegah pemanasan global. Sehingga penyerapan air dapat bekerja dengan baik.
     Disiplin membuang sampah pada tempatnya. Tempat sampah telah dibagi menjadi dua jenis yaitu, tempat sampah organik dan anorganik. Letak tempat sampah kini banyak terdapat di berbagai tempat. Dengan menanamkan sikap disiplin pada diri sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, tentu orang lain akan mencontoh hal baik dan malu melakukan perbuatan yang tidak terpuji.
DAFTAR PUSTAKA
Aimyaya. (2012, April). 10 akibat dan dampak negatif banjir yang utama.  Diunduh dari http://aimyaya.com/id/lingkungan-hidup/10-akibat-dan-dampak-negatif-banjir-yang-utama/
Banjir besar tetap melanda jakarta. (31 Oktober, 2013). Kompas, h. 15.
Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika. (2012). Diunduh dari   http://www.badungkab.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2880&Itemid=128
Wikipedia. (2013, 1 September). Banjir. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir

1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar