Kamis, 16 Mei 2013

Bersama-sama Mencapai Orgasme (Laras Yuliansyah)

Sejak pertemuan pertama kelas Perilaku Seksual dikatakan bahwa wanita dalam melakukan hubungan seksual perlu diberikan sentuhan terlebih dahulu untuk meningkatkan rangsangan. Pada pertemuan kali ini (2/5/2013) ada bagian yang membahas lebih mendalam mengenai foreplay, yaitu segala kegiatan yang terjadi sebelum melakukan hubungan seksual (seperti ciuman, sentuhan, dan pijatan). Foreplay ini sangat penting sekali terutama pada wanita untuk mencapai orgasme.

Wanita sering kali belum mengalami orgasme, sedangkan pria telah mengalami orgasme padahal hubungan seksual telah selesai. Bukankah ini menjadi tidak adil ketika hanya pria saja yang mengalami orgasme saat berhubungan seksual?

Masalah seksual ini sering kali masih dianggap tabu, terutama untuk beberapa masyarakat yang berpegang teguh pada suatu paham tertentu. Seperti pada pertemuan di kelas Psikologi Abnormal dan Psikopatologi, dosen saya menjelaskan terdapat kliennya yang mengatakan bahwa wanita hanya bertugas untuk memuaskan suaminya saja meskipun dirinya tidak mencapai orgasme. Dalam hal ini wanita tersebut mengatakan bahwa istri wajib melayani suaminya meskipun dirinya tidak ikut mengalami kepuasan. Dengan adanya anggapan tersebut sering kali membuat wanita tidak mencapai orgasme dan mungkin saja hal ini akan mengakibatkan orang tersebut mengalami stres karena tidak pernah merasakan kepuasan seksual.

Salah satu cara agar wanita pun merasakan kepuasan seksual bisa diawali dengan foreplay ini. Dengan foreplay ini bisa menjadi awal agar wanita juga mampu mengkomunikasikan apa yang diinginkan agar sama-sama mengalami kepuasan seksual dalam suatu hubungan. Daripada wanita hanya memendam apa yang dia rasakan untuk menghindari anggapan tertentu, seperti dicap sebagai wanita agresif, lebih baik mengkomunikasikannya pada pasangan. Tidak ada salahnya kan jika mengturakan pendapat? Apalagi hal ini bertujuan untuk sama-sama mencapai kepuasan dalam hubungan seksual. Karena dalam berhubungan, masing-masing pihak berhak untuk mencapai kepuasan agar tidak hanya salah satu pihak yang merasa terpuaskan. Jika semua pihak merasakan kepuasan seksual, hubungan pun akan berjalan dengan baik.

8 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar