Jumat, 14 Juni 2013

prostitusi hmm...(Dionisius Ferdi Weros)

Prostitusi adalah suatu fenomena yang rasanya tidak mudah dihapuskan. Fenomena ini sudah terjadi ratusan tahun dalam bentuk yang berbeda, mulai dari prostitusi keagamaan hingga yang terbaru yaitu fenomena "ayam kampus" di Jakarta. Rasanya faktor supply-demand salah satu yang mendorong terjadinya hal ini. Kemiskinan dan kepentingan "bisnis" orang tertentu mendorong terjadinya prostitusi. Selain itu, kita dapat melihat dengan banyaknya orang yang membutuhkan jasa prostitusi.

Tema pembahasan kelas Perilaku Seksual kali ini membuat saya teringat dengan artikel yang dibahas oleh Prof. Sarlito yang membahas tentang fenomena prostitusi di Indonesia. Sebenarnya, hal utama yang disajikan adalah cara berdemokrasi yang lebih "realistis". Akan tetapi, Prof. Sarlito membahas dari sisi fenomena prostitusi. Menurut beliau, lokalisasi alangkah baiknya ditata dengan baik dengan harapan pemantauan pekerja seks komersial (PSK) berjalan lebih baik. Pemantauan lebih baik diharapkan dapat menurunkan kemungkinan terjadinya penyakit menular seksual.

Pendapat Prof. Sarlito mungkin ada benarnya, tetapi saya dulu sempat membaca sebuah artikel kritikan terhadap legal red-light district di Belanda (ya! Belanda menganggap legal keberadaan red-light district). Menurut artikel tersebut, keberadaan red-light district menyuburkan perdagangan perempuan di Eropa. Pernyataan tersebut bila dipikirkan dengan baik sebenarnya cukup masuk akal.

Sebenarnya, hal paling penting kita menyadari bahwa setiap keputusan memiliki efek positif dan negatif. Hal yang terbaik yang kita lakukan adalah meminimalisir efek negatif. Akan tetapi, kita perlu menyadari bahwa mengambil sebuah keputusan bukanlah hal yang mudah. Memilih mau makan malam apa saja susah, apalagi mengatasi jasa prostitusi rasanya jauh lebih rumit...

Menurut saya, kelas Perilaku Seksual adalah kelas yang cukup menyenangkan. Akan tetapi, saya merasa bahwa banyak sekali penjelasan yang diungkapkan oleh teman-teman selama satu semester adalah suatu bentuk pengulangan *saya sudah pernah membaca buku Carroll sebelumnya sampai habis*. Namun, saya tetap senang karena banyak sekali ilmu-ilmu baru yang dijelaskan oleh Bu Henny. Sesungguhnya, saya curiga banyak sekali ilmu dari Ibu yang belum saya curi. Akan tetapi, saya tetap mengucapkan terima kasih atas pengalamannya selama satu semester dan saya berharap dapat bertemu Ibu di kelas yang berbeda. Saya tetap berharap mampu mengembangkan ilmu saya mengenai seksualitas manusia karena saya ingin sekali menjadi seorang psikolog-seksolog. Bagi saya sebagai psikolog-seksolog, saya dapat memahami dengan lebih baik dinamika misterius seksualitas manusia. Terima kasih Bu... 


 6 Juni 2013

stress and sexual life (Dionisius Ferdi Weros)

It is stressful to have sex right now and I'm sure it will be an unpleasant experience. Sadly, at the same time, my spouse will be quite sad if I say that I'm not in the mood of having sex. We don't desire sex because we are currently under stress, but at the same time when we are unable to fulfill our spouse's needs.

In my opinion, this thought will usually occur in the mind of most married woman.

Stress is a very common thing nowadays for woman. Work stress, financial stress, and raising children will accumulate together to form a large amount of stress. It wouldn't be surprising that most woman wouldn't be interested in sex because the stress they receive from daily life events. Man and woman's sex mechanics are quite different in certain way and the most important factor for woman's sex mechanics to work is psychological factor, besides testosterone. Testosterone is the hormone that gives a lot of contribution towards sex desire. The problem is woman lacks amount of testosterone. (Women that have too high amount of testosterone will have manly features.)  This is probably the reason why woman compensates it with psychological factors.

Less stress becomes very important for women to have a satisfying sex. It is very important for husbands to realize this. If the your couple becomes to stressful, then stop doing sex for a while, take time, go somewhere nice, and enjoy a romantic dinner for two. The main point is to do something else that will reduce your couple's tension. Enjoying a message will be a wonderful experience. Don't forget to communicate your problems you had to your spouse. After a relaxing time with your spouse, hopefully her sex desires would improve.

Psychological help will be needed if the stress doesn't fade, but this is a rare case because usually the main problem is that there are no effort from husbands to alleviate the spouses' stress. Also, remember that great sex means great love. Love without effort is like building a bridge without no one working to build one.

28 Mei 2013

sexual selling and images + Antiklimaks (Rizky Gozali)

   Zaman modernisasi menyebabkan banyak sekali kebudayaan asing baik negatif maupun positif. kebudayaan asing tersebut berada dalam berbagai bidang. baik bidak politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. tidak luput juga bidang seksualitas. sebelum era modernisasi mungkin, aktifitas sexual yang terjadi khusunya di Indonesia berjalan hanya sewajarnya aktifiitas sexual yang sering terjadi di masyarakat. tetapi sejak masuknya era modernisasi, banyak sekali kebudayaan asing dalam bidang sexualitas khusunya masuk dan menjadil role model bagi masyarakat Indonesia, khususya dalam konteks pemuasan hasrat sexual. dulu mungkin aktifitas sexual selling yang dilakukan tidak secara terbuka. tetapi sexual selling pada masa ini, khusunya di Indonesia sudah menjadi rahasia umum. masyarakat Indonesia tidak tutup mata akan hal ini, tetapi tidak juga terlibat dalam pengawasan aktifitas sexual tersebut. karna bukan tidak mungkin konsumen dari sexual selling tersebut adalah para pelajar, yang secara otomatis dapat merusak generasi muda bangsa.
      Aktifitas sexual selling kini dijadikan sebagai ladang bisnis yang dapat meraih untung sangat besar. bahkan sexual selling oleh para pelajar dan mahsiswa dijadikan sebagai pendapatan mereka sehari-hari atau "uang jajan" mereka. tidak hanya sexual selling yang saat ini sudah merebak dimasyarakat, sexual image pun kini sudah banyak jenis dan ragamnya. mungkin dulu belum banyak sexual image yang berani mempetontonkan aktifitas sexual secara full, tapi kin jika hal ini belum nampak, maka tidak dapat dikatakan bahwa hal tersebut masuk dalam sexual image. pelanggan sexual image dapat dengan mudah meluapkan fantasi sexual mereka dengan fasilitas sexual image tersebut. tidak jarang dari para konsumen sexual image tersebut, menjadikannya sebagai fasilitas pemenuhan hasrat sexual mereka. sangat ironis sekali terdengarnya memang, apalagi jika konsumen sexual image adalah pelajar yang belum cukup usia. kecenderungan untuk melakukan modelling terhadap sexual image yang mereka lihat dapat dengan langsung dilakukan.
     Setelah penulis memaparkan sisi negatrif dari sexual image dan sexual selling, kini penulis ingin mencoba mencari sisi positif dari kedua aktifitas sexual tersebut. menurut penulis sendiri, sexual selling mungkin saja dapat menjadi sisi positif bagi pasangan suami isteri yang mengalami permasalahan dalam aktiftas sexual. karena dengan hal tersebut, pasangan dapat mengetahui penyebab dari permasalahan dalam kehidupan sexual mereka. kemudian, untuk sexual image sendiri dapat dijadikan sebagai terapi bagi pasangan yang telah mengetahui permasalahan dalam kehidupan sexual mereka.
     Pada dasarnya menjadi konsumen atau tidak menjadi konsumen dari sexual selling dan sexual images adalah pilihan dari masing-masing individu. hanya saja tiap pilihan terdapat konsekuensi yang harus kita terima dengan lapang dada. serta diharapkan agar aktifitas sexual sellling dan sexual images, mendapat pengawasan dari lembaga yang berwenang. agar tidak menjadik pelajar sekolah sebagai konsumen mereka.
Antiklimaks (kesan) :
     Satu semetser sudah saya mengambil kelas perilaku seksual. banyak sekali hal positif yang saya dapatkan dengan mengambil kelas tersebut. saya menjadi lebih terbuka dalam membicarakan tentang sexualitas, sebagai ilmu pengetahuan, dan tidak menganggapnya sebagai suatu hal yang tabu. kedua, saya menjadi lebih tahu tentang dampak positif dan negatif dari aktifitas sexual yang ada. ketiga, saya menjadi lebih tahu apa yang harus saya lakukan dalam mengahapi dan menangani aktifitas sexual yang ada.
 
6 Juni 2013

am I a women? (Rizky Gozali)

     Pada dasarnya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut terbagi menjadi dua yaitu kebutuhan lahir dan juga kebutuhan batin. Hubungan seksual merupakan salah satu jenis kebutuhan batin yang harus terpenuhi bagi manusia. Tetapi bagaimana cara memperoleh kebutuhan batin tersebut, jika terdapat kendala untuk memebuhinya. Hal ini merupakan suatu problematika yang terkesan 'sepele' tetapi memiliki dampak yang sangat beresiko bagi individu yang mengalaminya. Jika hal tersebut terjadi pada pria, mungkin dapat dikatakan permasalahan tersebut merupakan hal yang mudah, tetapi jika hal tersebut terjadi pada wanita, apakah masih dapat dikatakan demikian?
     Khususnya wanita, permasalahan tersebut bukan suatu permasalahan yang dapat dikatakan mudah. Wanita merupakan individu yang cenderung menggunakan perasaan dibandingkan dengan pemikiran. Sehingga jika menghadapi permasalahan seperti itu, dapat menjadikan wanita merasa bersalah, stress, dan lainnya. Seperti kasus yang diangkat di dalam film dokumenter tersebut. Dalam film tersebut, terdapat beberapa wanita yang memiliki kasus dalam pemenuhan kebutuhan batin yaitu berhubungan seksual. Penyebab terjadinya permasalahan tersebut diakibatkan karena operasi fisik yang telah dilakukan, tidak adanya waktu yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan batin tersebut, itulah dua di antara penyebab terjadinya permasalahan pemenuhan kebutuhan batin tersebut.
     Seorang wanita, merasa dirinya sempurna jika ia memiliki tubuh yang lengkap dan dapat berfungsi dengan seharusnya. Kebanyakan dari wanita berpikir, bahwa daya tarik seksual dari seorang wanita adalah fisik mereka. Sehingga jika suatu saat, seorang wanita harus melakukan operasi yang berkaitan dengan fisik mereka, wanita cenderung stress dan merasa tidak berguna lagi. Apalagi jika permasalahan tersebut, dialami oleh wanita yang sudah berkeluarga. Seorang wanita yang telah dioperasi organ genital merasa dirinya sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan batin dirinya dan pasangannya. Pada saat melakukan hubungan seksual pun, ia tidak dapat menikmati hubungan tersebut. Dirinya justru merasa bahwa telah diperkosa oleh suaminya sendiri. Hal ini mengakibatkan ia merasa stress dengan apa yang terjadi di dalam hidupnya tersebut.
     Kasus lain, mengenai wanita yang tidak dapat memenuhi kebutuhan batinya adalah karena tidak adanya waktu yang sesuai untuk melakukan hubungan seksual tersebut dengan pasangan. Wanita pada dasarnya memiliki hak yang sama dengan pria, salah satunya untuk bekerja. Tetapi ketika seorang wanita sudah menjadi wanita karier, mungkin kebutuhan secara fisiknya dapat terpenuhi. Namun kebutuhan dirinya sebagai individu secara batin tidak terpenuhi.
     Pada dasarnya permasalahan tersebut merupakan kesalahan yang terjadi di dalam mind set dan pola komunikasi kita sebagai individu dan juga dengan pasangan. Coba lah untuk berpikir bahwa hubungan seksual dan kenikmatannya dapat diperoleh dengan berbagai cara. Selama komunikasi dengan pasangan masih berjalan dengan baik. Komunikasi merupakan kunci utama keharmonisan hubungan dengan pasangan. Sehingga para wanita yang memiliki masalah dalam pemenuhan kebutuhan jasmani bagi dirinya tidak perlu merasa atau bertanya, am I a women?
 
30 Mei 2013

Film Porno Begitu Mudah Membuat Pria Bergairah, Tetapi Tidak Menarik Bagi Wanita (Anthonia Christy)

Menonton film porno mungkin sudah hal yang sangat bisa bagi seorang pria, tetapi kebanyakan wanita sangat jarang menontonnya. Kenapa wanita tidak pernah menghabiskan waktu berjam-jam mengotak-atik internet untuk mencari film porno seperti pria? Apakah wanita diam-diam menonton film porno ketika pasangannya tidak ada? Kenapa film porno begitu mudah membuat pria bergairah tetapi tidak menarik bagi wanita?
Film porno mementingkan unsur visual
Kebanyakan film porno ditujukan bagi penonton pria. Gairah pria sangat mudah timbul hanya dengan melihat, sedangkan gairah pada wanita lebih bisa dibangkitkan dengan aspek emosional. Karena itulah mengapa pada beberapa film porno yang dibuat untuk wanita atau pasangan lebih mengandalkan alur cerita, daripada serentetan aksi seks hardcore.
Bagi wanita, lebih penting jika aksi seks berada dalam konteks cerita yang lebih panjang. Dalam kebanyakan film porno, pemanasan adalah konsep yang asing dan biasanya sang aktor langsung masuk ke tahapan seks (bahkan sering yang ekstrim).
Artis film porno jelek-jelek
Satu-satunya bagian terpenting dari tubuh seorang pria dalam kebanyakan film porno adalah penis pria tersebut. Kemungkinan karena inilah sangat jarang aktor pria yang menarik di film porno yang langsung menuju inti. Kenyataannya, aktor film porno kebanyakan bertampang lumayan tidak menarik. Pada bagian aktrisnya, sangat sedikit wanita bisa tertarik pada pemandangan badan yang kurus, dada bebas hasil operasi, berambut pirang dengan bibir yang disuntik kolagen yang banyak dijumpai di kebanyakan film porno.
Film porno mudah ditebak alur ceritanya
Para wanita sangat tidak bisa menoleransi situasi yang sudah begitu bisa ditebak dalam film porno. Yang ada, seringnya yaitu menampilkan cerita tentang orang-orang yang melakukan hubungan seks tetapi sama sekali tidak suka sama lain. Pemandangan "masuk dan keluar" yang ada mungkin sudah cukup bagi pria, tetapi wanita akan lebih tertarik pada karakter-karakter yang benar-benar saling menyukai. Memang benar tidak mungkin mengharapkan penampilan sekaliber para artis Oscar di dalam film porno, tetapi tentunya adanya kemampuan akting tetap diperlukan di sini.
Film porno itu merendahkan
Banyak sekali hal yang ada di pornografi yang dianggap wanita sebagai hal yang merendahkan atau menjijikkan. Patut diakui kalau ada banyak hal yang ada dalam film porno, yang mana wanita tidak akan pernah mengizinkan pasangannya untuk mencobanya di kehidupan nyata. Kebanyakan wanita tidak bisa menikmati beberapa variasi seks aneh seperti facial, anal seks yang kasar, oral seks dengan banyak orang dan aksi seks hardcore lainnya yang sering terlihat dalam film porno pada umumnya.
Film porno itu murahan
Wanita tidak terbiasa menunjukkan sisi seksualitasnya seperti pria. Karena takut disebut murahan, banyak wanita ragu-ragu untuk menunjukkan gairah seksualnya atau mengakui mendapatkan kesenangan dari hal-hal seperti pornografi. Seperti yang sudah terlihat, ada beberapa bagian dalam kebanyakan film porno yang tidak sesuai dengan sisi seksualitas kebanyakan wanita. Hal inilah yang menyebabkan kenapa wanita tidak suka menonton film porno. Jika pria ingin mengetahui apa yang disukai dan yang bisa membangkitkan gairah dari pasangannya, mungkin pria harus menemukan sesuatu yang lain untuk ditunjukkan di layar televisi
 
5 Juni 2013

Dampak Buruk Stress Bagi Kehidupan Seks Anda Dengan Pasangan (Anthonia Christy)

Setiap pasangan tentu menghendaki kehidupan seks yang berkualitas. Namun, apa jadinya jika beratnya pekerjaan dan munculnya berbagai masalah tentu akan berpotensi membuat seseorang menjadi sangat rentan akan stress. Stress tidak hanya membawa pengaruh buruk dalam kehidupan sehari-hari, melainkan seks juga berdampak buruk dalam kehidupan seks seseorang bersama pasangannya. Secara bilogis, strees sangat berperan membuat homon testosteron menjadi drop ataupun menurun.
Sehingga menurunnya gairah seks tentu saja akan mengurangi hasrat seksual seseorang dalam menyambut aktifitas seks yang seharusnya dapat menjadi momen yang dapat menciptakan kedekatan emosional seseorang bersama pasangannya. Pada umumnya, merokok, minum-minuman beralkohol ataupun menjadi memilki nafsu makan berlebih, menjadi beberapa hal yang sangat rentan dialami oleh penderitanya. Sehingga segala hal tersebut tentu akan mengganggu keburagan jasmani seseorang. Kondisi fisik yang buruk sama sekali tidak akan menunjang seseorang untuk dapat memberikan kinerja yang berkualitas pada setiap sesi bercinta yang dilakukannya bersama pasangannya.
Oleh karena itu, penting bagi Anda dan pasangan untuk tidak menghindari aktifitas bercinta dengannya pada kondisi stress. Hal demikian dikarenakan, aktifitas seks justru akan membuat tekanan stress semakin ringan. Dengan demikian, penting bagi Anda untuk mengetahui dan memahami dengan baik beberapa dampak buruk saat seseorang mengalami stress bagi kehidupan seksnya bersama pasangan. Berikut tiga dampak buruk dari stress agar Anda dan pasangan dapat terhindar dari ancaman stress yang akan membuat kehidupan seks Anda semakin buruk.
1. Stres Dapat Mengakibatkan Rusaknya Citra Tubuh Seseorang
Kondisi berat badan yang bertambah akan sangat rentan membuat seseorang menjadi tidak percaya diri untuk menikmati momen bercinta dengan pasangannya. Bahkan tidak sedikit orang yang justru enggan dan menghindari aktifitas seks bersama pasangan mereka sendiri dikarenakan mereka merasa minder dengan bentuk tubuhnya.
2. Stress Hanya Membuat Libido Seseorang Menurun
Stress akan membawa homon kortisol pada diri seseorang semakin meningkat. Meskipun tubuh tetap membutuhkan hormon ini, namun jika hormon ini terproduksi dalam jumlah yang besar, tentu hormon lain pun akan menjadi tidak stabil. Khususnya pada hormon yang berperan aktif untuk membangun libido seseorang untuk menyambut aktifitas seks bersama pasangannya. Meningkatnya hormon kortisiol jelas akan membuat prosduksi hormon testosteron seseorang menjadi menurun. Sehingga menurunnya hormon testosteron akan membuat sesesorang tidak mampu menjadi maksimal untuk menikmati keintiman saat bercinta dengan pasangannya.
3. Stress Berpotensi Membuat Seseorang Menjadi Tempramental
Mudah emosi, memiliki tempramen yang tinggi ataupun selalu merasa bad mood adalah beberapa kondisi yang dapat menandakan seseorang mengalami stress terhadap suatu hal. Sehingga perilaku buruk juga tidak hanya akan mempengaruhi orang lain yang melihat sikap Anda, melainkan pasangan pun dapat terbawa pada sikap yang serupa. Tentu pada kondisi demikian seseorang akan sangat rentan berkonflik dengan orang lain dan bahkan pasangannya sendiri. Pertengkaran yang berujung pada konflik dalam rumahtangga seseorang tentu akan pula membawa dampak buruk bagi kehidupan seks keduanya. Oleh karana itu, penting bagi Anda untuk selalu berupaya terhindar dari stress untuk menciptakan keintiman dan juga kehidupan seks yang berkualitas bersama pasangan Anda. Sehingga aktifitas bercinta akan selalu menjadi aktifitas yang dapat membuat Anda merasa bahagia bersama pasangan.
 
28 Mei 2013

Pornografi: Legal or illegal? (Farah Puspita Sari)

Hmm mendengar kata pornografi rasanya sudah bukan hal yang tabu lagi. Seiring dengan perkembangan jaman, dunia pornografi pun ikut berkembang. Pornografi yang semula hanya berupa gambar-gambar yang erotis kini telah makin berkembang. Berbagai media kini dapat di gunakan sebagai media pornografi. Di Eropa, pornografi melalui ponsel membawa keuntungan lebih dari $100 juta per tahun. Selain itu, situs porno juga mudah didapatkan melalui internet. Melalui internet memungkinkan orang untuk berinteraksi dengan jutaan orang diseluruh penjuru dunia. Seseorang dengan mudah melakukan percakapan seksual dengan orang lain melalui internet sampai melakukan phone sex dengan orang lain melalui internet.
Pertanyaan yang menarik yang muncul dalam kelas perilaku seksual yaitu apakah pornografi itu legal atau illegal?
Pertanyaan ini kemudian menjadi pembahasan menarik di dalam kelas. Ci Tasya menjelaskan bahwa blue film dapat menjadi legal jika dapat digunakan dengan baik. Misalnya blue movie ini digunakan sebagai sarana pembelajaran untuk pasangan yang telah menikah. Nah blue movie dapat menjadi illegal jika yang menonton adalah anak-anak dibawah usia atau anak-anak kecil. Seorang anak yang belum mengerti tentang seksual yang kemudian menyaksikan adegan film ini dapat menjadi sangat berbahaya untuk perkembangan anak-anak. Selain untuk bahan pembelajaran, seseorang yang kecanduan dengan blue film akan membuat masalah dalam hubungan pernikahannya. Biasanya seorang suami yang sudah kecanduan dengan blue film, suami ini akan menuntut istri untuk melakukan hubungan seksual sama seperti yang ia lihat di film tersebut. Hal ini yang membuat istri menjadi tidak nyaman dengan suaminya. Padahal sebenarnya apa yang ada dalam blue movie, hanyalah adegan acting yang dibuat untuk menarik seseorang secara seksual. Seseorang yang melakukan seks secara online kompulsif sering mengalami perubahan dalam hubungan intim mereka. Bahkan, satu studi menemukan 68% pengguna kehilangan minat pada seks dengan pasangannya. Oleh karena itu, gunakanlah media online dengan sebaik-baiknya, agar dapat bermanfaat

4 Juni 2013

Stress, Seks and Health: Adakah orang yang tidak pernah mengalami stress? (Farah Puspita Sari)

Jika ada mungkin orang tersebut ajaib, hehehe. Karena menurut saya setiap orang pasti pernah mengalami stress dan penyebabnya pun bermacam-macam pada setiap orang. Misalnya saja, saya sebagai mahasiswa sering mengalami stress, penyebabnya bisa karena banyak tugas, kuis, saat menjelang ujian UTS/UAS karena materi yang banyak, dll. Bukan hanya saya mungkin orang-orang diluar sana juga sering mengalami stress. Bisa dari lingkungan rumah/keluarga yang membuat stress, masalah pekerjaan, hubungan dengan orag lain atau kemacetan di jalan juga dapat membuat seseorang menjadi stress.

Naah ternyata masalah stress ini tidak hanya berhenti sampai disini saja, ternyata stress ini ada hubungannya dengan seks lhoo… 
Pertanyaan yang menarik: apakah stress mempengaruhi hubungan seksual atau hubungan seksual yang menyebabkan stress?
Ternyata keduanya ini saling berhubungan, Stress yang dialami seseorang dapat memberikan dampak dalam kehidupan seksual seseorang. Bagi wanita, saat ia sedang mengalami stress mungkin dorongan seksualnya akan menurun. Berbeda dengan pria, justru saat ia sedang mengalami stress maka dorongan seksualnya akan meningkat.  
Mengapa demikian?
Karena wanita merupakan makhluk emosional, wanita seringkali bergantung pada perasaan  ketika ia akan melakukan sesuatu, termasuk saat berhubungan seksual.  Berbeda dengan pria yang justru meningkat dorongan seksualnya saat sedang stress, hal ini dikarenakan cara pria untuk merelease stress yang dimilikinya.
Selain masalah dengan seks, stress juga dapat mengganggu kesehatan. saat kita sedang stress kita bisa dengan mudah terkena penyakit karena antibody kita yang sedang lemah sehingga mudah untuk diserang penyakit.
Ternyata saat sedang stress banyak kerugian yang kita peroleh, oleh karena itu sebaiknya saat kita sedang stress alihkan dengan kegiatan yang bermanfaat seperti berolahraga, atau lakukan coping stress yang baik untuk dapat menghilangkan stress.
 
26 Mei 2013

Apa sih yang Mendasari Seorang menjadi PSK? (Indah Dwi Wahyuni)

     Ini adalah blog saya pada mata kuliah Perilaku Seksual. Pada pertemuan sebelumnya, pada kelas Perialku Seksual membahas mengenai sexual image and selling sex. Pada blog ini, saya akan membahas faktor-faktor yang mendasari seseorang menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).  Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah seseorang yang menjual jasanya untuk melakukan hubungan seksual untuk uang.  Namun, tidak semua pekerja seks komersial bekerja hanya untuk uang. Mereka melakukan pekerjaannya dikarenakan mempunyai faktor lain. Faktor-faktor yang mendasari mereka melakukan pekerjaan tersebut, antara lain, yaitu :
1.        Mereka mendapat tekanan dari teman sepergaulan
Lingkungan khususnya teman sepergaulan, dapat berpengaruh untuk menekan untuk hubungan seks. Seseorang yang belum melakukan hubungan seks, maka ia akan melakukan hubungan seks tersebut karena mendapat tekanan dari teman-temannya.
2.       Mendapat tekanan dari pacar/pasangan
Karena sangat mencintai dan menyayangi pacar/pasangan, seseorang  rela melakukan dan memberikan apa saja kepada pasangannya meskipun harus merelakan “keperawanannya” yang dimilikinya.
3.       Adanya kebutuhan badaniah
Kebutuhan dasar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, jadi akan menjadi tidak mungkin jika semua orang menginginkan hubungan seks.
4.       Rasa penasaran
Karena adanya keingintahuan yang begitu besar terhadap seks, dan banyak orang mengatakan bahwa melakukan hubungan seks itu terasa nikmat dan enak, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas, maka rasa penasaran itu, dapat mendorong seseorang untuk melakukan hubungan seks.
5.       Pelampiasan diri
Karena seseorang sudah menganggap tidak ada lagi yang dapat dibanggakan terhadap dirinya, maka seseorang akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan malah yang akan menjerumuskan dirinya ke dalam pergaulan bebas.
    Oleh karena itu, untuk menghidari hal tersebut, hendaknya kita harus lebih meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dapat menjaga dan mengontrol diri kita dengan baik agar tidak terjebak atau terjerumus dalam faktor-faktor yang mendasari seseorang untuk menjadi seorang Pekerja Seks Komersial. 

4 Juni 2013

Analisis Film mengenai Stres dan Seks

     Pada blog kali ini, saya akan membahas beberapa hal yang telah saya tangkap dari film yang diputar pada kelas Perilaku Seksual beberapa hari yang lalu. Didalam film tersebut, menceritakan tentang stres dan seksStres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Stres dapat terjadi dikarenakan kesibukan seseorang dalam melakukan pekerjaan. Misalnya pekerjaan kantor, pekerjaan rumah, pekerjaan yang membuat kita menjadi lelah dan burn out dikarenakan pekerjaan yang menumpuk.
     Selain itu, stres akan berdampak buruk dalam berhubungan seksual dengan pasangan. Apabila seseorang sedang stres akan berdampak buruk pada hubungan seksual dengan pasangan. Dalam hubungan seksual, pasangan yang stres akan tidak menikmati hubungan tersebut. Ia terpaksa melayani pasangannya karena merasa kasian dan merasa hal tersebut adalah kewajibannya. Hal tersebut malah akan menjadi beban dan akan menyebabkan stres menjadi lebih besar.
     Dalam film tersebut, dalam menyikapi stres, perempuan dan laki-laki mempunyai cara yang berbeda untuk mengalihkannya. Perempuan biasanya mengalihkannya atau mengakalinya dengan makanan.  Hal tersebut akan membuat perempuan menjadi obesitas. Sedangkan pada laki-laki, mereka biasanya mengalihkannya dengan alkohol dan rokok. Karena apabila mereka melakukan hal itu, mereka akan merasa beban yang ada didalam dirinya akan hilang namun hanya sejenak.
     Oleh karena itu, apabila kita sedang stres, sebaiknya kita dapat mengatasinya dengan berpikir positif dan meluangkan sedikit waktu untuk relaksasi atau refreshing agar tubuh menjadi lebih tenang. Dan apabila seseorang stres dengan mengalihkan stres tersebut dengan makanan, sebaiknya memilih makanan yang sehat dan tidak mengandung lemak. Sebagai alternatif, gantilah makanan tersebut dengan sayur-sayuran atau buah-buahan. Dan apabila mempunyai waktu luang, segeralah berolahraga. Agar badan terasa lebih fit. 

27 Mei 2013

Erotic Literature (Peta Fariza Aruna)

Have you heard about erotic literature? What actually it is about? A porn book or just an art? Well, it’s depend on your perspective.
According to the explanation from my friends in sexual behavior class, erotic literature had been around in society from a very long time ago. Earlier, many paintings in western whose done by famous artists showed a touch of erotic. Interestingly, these painting showed in the church or chapel. However, gradually this action complained by some of the savants and religious leaders. Thus, they made books about pornography to explained the negative effect from it.
Since 16th century, these strikes to banned pornography already started, so that in early 17th century erotic books were rare. Even though those book still exist, it’s sold with very expensive prices. Different time would also be different rule. Nowadays, literature with a touch of eroticism has been developed rapidly. Magazines, novels, newspapers, even articles’s corporations as if compete in showing eroticism.
One of erotic genre literature i’ve read is Fifty Shades of Gray. This novel was quite controversial (not only in Indonesia, but also some other country), i must say. The book was telling about a guy who are amazingly wealthy, beautiful, charming, and i don’t know how describe this Mr. Grey (He’s just too perfect to be true) which has abnormalities with his sexual behavior. He does horrible things when he’s doing sex with his partner, which is “bondage”. In this book, it’s clearly explain how does it happened. The way they do foreplay, penetration, the bondage thingy, yes it was explained in detail guys.
One thing that makes me wonder is how come they want to produce the movie about this novel? wouldn’t it be so much to be censored? but well, i don’t know how they’ll package this novel into movie. hopefully, it won’t damage the youth generation.
By the way, this chapter about sexual image was the last chapter in sexual behavior class. This class give me a lot of knowledge which i hadn’t know. With many interesting chapter that explained so well from every group presentation, it just open my mind wider about the important of hygiene, happiness in life, and so many things toward sexual behavior. Not only that, in the beginning of this semester i don’t know so many kind about diseases caused by sexual relationship, but now i know the variety of them.  Different habit and culture about sexual behavior was also interesting material for me, because it’s get me to know how strange sexual behavior in each culture i’ve never thought before. Besides, the exciting class environment brought by my lecture Ms. Henny and Ms. Tasya makes me easier to understand the material and enjoy the class.
All in all, bless me on the final exam everyone.

4 Juni 2013

Sex and Stress based on Berman & Berman Talkshow (Peta Fariza Aruna)

Last week in sexual behavior’s class me and my classmates was watching a talk show by Berman and Berman about sex and stress. At first, i think it was less interesting show that would brought me to sleep (regarding the sleepless night before the class, :D), but surprisingly that was a pretty interesting and worth it talk show that was successfully keeping me awake to the end of the show (it was a good knowledge’s source, though).
Generally, this show was telling about the effect of stress on women’s life, especially sex life. This talk show particularly was featuring many source to complete the knowledge about the topic, which was really help the audience to be more aware about stress. besides, the fact about the problems was presented  clearly by some women who was experiencing stress.
According to one of the women who was experiencing stress, she was confessing that stress does matter for sexual relationship. This woman was having quite lots of children (maybe 4 0r 5, i can’t recall), also she was having many works to do each day. Even though she wasn’t have any job, she has so many activities to be accomplished; such as drops and picks children up, buys groceries, washes dishes and clothes, cooks, cleans up the house, and many more. Those activities does make her life so stressful, and that’s why her sexual relationship doesn’t run smoothly.
Because the existence of stress in her life, it makes an aversion to do sex with her husband. Usually, aversion to do sex with a partner could be occur when the woman was having a hard time. In this case, everyday this women was having a busy day that might be  exhausting for her, so that she’s barely not into sex. As my lecture says, sex for women was a sentimental moment that suppose to be enjoyed, so that’s why when a women was in pressure she couldn’t enjoy the sex, even not interested in sex. This situation might be turns to be dangerous, because the interest about sex could be decreasing as time goes by. When your sex relationship with your husband disturbed, it would make your stress level even higher and it would make a problem for your relationship.
From the story above, i could summarize that stress could turns to be a big problem for people’s relationship. When one of the partner not interested into sex because the stress that they’re facing, it would make the other partner feel the same way or disappointed. Thus, try to enjoy and manage life as simple as you can. It doesn’t mean to degrade your quality of life as a mom or wife, but enjoy whatever that you do, so it’ll make you happy.


28 Mei 2013

Perlukah ber-Empati pada PSK? (Melissa Magdalena)

Semenjak semester 1 saya selalu sedih jika sudah kelas terakhir, begitu pula pada saat kelas Perilaku Seksual.
Di kelas terakhir ini, saya berpikir inilah kesempatan terakhir saya untuk bertanya kepada kelompok. Namun saya tidak menemukan apa yang ingin saya tanyakan. Bukannya saya bertanya, melainkan nyeletuk. Sayangnya celetukan saya ini terlalu jelas dan terdengar oleh ci Tasya….

Kelas kali ini membahas tentang PSK………..
Balik lagi ke celetukan saya, ceritanya seperti ini… Kelompok membuat sebuah jawaban dari pertanyaan yang saya lupa, bahwa PSK itu bisa mencari pekerjaan lain.

Saat mendengar jawaban ini saya merasa seperti menggampangkan sekali mencari pekerjaan dan kesannya seolah-olah PSK itu tidak pernah mencoba mencari pekerjaan. Hal ini yang membuat saya nyeletuk
” kan cari pekerjaan di Jakarta susah. S1 aja banyak yang nganggur apa lagi kalo PSK yang mungkin pendidikannya rendah.”
Lumayan cukup panjang yah untuk sebuah celetukan hehehe …

Yang ingin saya ungkapkan di sini, sebelum anda menyarankan PSK untuk berhenti dari kegiatannya dan mencari pekerjaan lain, pernahkah anda, saya dan kita tahu apa yang sudah terjadi sebelumnya? Selama ini PSK selalu dikaitkan dengan sesuatu yang negatif..memang benar itu sesuatu yang negatif,,,
saat bertemu dengan sesuatu yang negatif, haruskah..perlukah kita untuk ber-empati?
Sebagai anak psikologi yang selalu ditekankan untuk mampu berempati.. sudahkah anda berempati? Bisakah anda berempati dengan PSK?

Mengikuti kelas Perilaku seksual ini menjadi kesempatan untuk menambah pengetahuan mengenai PSK, sehingga mungkin dapat lebih memudahkan kita untuk dapat lebih berempati kepada mereka. 

Saya mengajak teman-teman untuk benar-benar melatih kepekaan kita, daya empati kita yang  tidak terbatas untuk siapapun. Jangan terlalu cepat untuk memberi saran yang kita anggap mudah namun belum tentu mudah bagi orang tersebut. Berempati lah, pahami orang lain agar kita dapat lebih bijak dalam melakukan sesuatu.

Kelas Perilaku Seksual berakhir namun jangan mengakhiri pengetahuan mengenai kesehatan kehidupan seksual anda dan orang lain!

3 Juni 2013

No More Stress (Melissa Magdalena)

Pernahkah anda mengalami keadaan stress?
Rasanya hampir setiap orang pernah mengalami keadaan stress. Tahukah anda apa dampak stress? Sudah jadi pengetahuan umum bahwa stress yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan. Ada lagikah dampak lainnya?

Dari pengalaman saya sendiri, dampak stress bagi saya adalah …. Saat mengerjakan tugas kuliah yang kadang sampai larut malam…saya merasa bosan (tidak sadar kalau ini mungkin stress), saya akan berhenti mengerjakan tugas dan mencari makanan di lemari pendingin. Saya memilih makanan yang dingin untuk dimasukan ke mulut. Setelah itu saya akan lanjutkan lagi mengerjakan tugas. Pernahkan kalian seperti ini? hehehehe

Yang mungkin kita belum tahu atau belum sadar atau memang karena belum pernah mengalami, stress ternyata berakibat bagi kehidupan seksual seseorang. O.ow ada apa sebenarnya?
Salah satu kisah pada film yang ditayangkan kelas hari ini adalah seorang wanita, ibu rumah tangga dengan enam anak dan beberapa cucu dan juga seorang istri. Wanita ini bangun di pagi hari menyiapkan makanan pagi yang hangat untuk keluarga nya, mengantar anak ke sekolah. Saat anak ke sekolah, ia membereskan rumah. Ia juga harus pergi membeli kebutuhan rumah. Satu hari dipenuhi dengan kegiatan yang padat merayap. Saya sebagai penonton saja merasakan penat dan lelah atas kegiatan satu hari nya. Lalu apa hubungannya dengan kehidupan seksual?
Dengan kegiatan dia yang penuh, pastinya ia merasa lelah dan saat itu pula keinginan untuk berhubungan seksual menurun. Ia sudah menjalankan operasi pengangkatan rahim, ia merasa sudah tidak punya keinginan lagi untuk berhubungan seksual. Saat sedang melakukan hubungan seksual, ia merasa seperti dilecehkan.

Ada kisah lain yang juga dibahas pada film tersebut, jika anda ingin lebih jelas silakan ambil kelas Perilaku Seksual di semester depan.

Yang ingin saya sharing di sini dari film tersebut, bagaimana sebuah kata stress dapat begitu berpengaruh dalam kehidupan kita. Satu keadaan stress dapat mengacaukan keseluruhan hidup seseorang. Apa yang harusnya kita lakukan?
Saran saya, marilah kita latih untuk:
  • Cari penyebab kita merasa stress
  • Kenali, pahami dan cegah penyebab stress tersebut
  • Mempunyai support system terhadap keadaan stress
  • Think positively!
Contoh yang paling mudah adalah menjelang akhir semester semua mata kuliah mengantri untuk mendapat perhatian kita. Ini adalah kesempatan yang baik untuk melatih kepekaan kita terhadap kondisi stress dan mengatasi kondisi tersebut, Cepat atasi sebelum stress merusak hari mu!


29 Mei 2013

Ekonomi bukan Alasan Utama menjadi Pelacur (Laras Yuliansyah)

Saya pernah beberapa kali melihat wanita yang berdiri di pinggir jalan pada waktu subuh ketika saya ingin berangkat ke kampus saat ada acara pentas untuk kegiatan menari. Wanita ini berdiri di pinggir jalan dengan pakaian yang minim sambil melambaikan tangannya ke arah mobil yang melewati jalan tersebut. Setelah melewati wanita yang satu, beberapa meter kemudian terdapat lagi wanita melakukan hal yang sama.

Dari cerita tersebut, siapa wanita yang ada di benak kalian? Ya, dia adalah pelacur. Lalu pernah kah kalian berpikir apa motif mereka melakukan hal itu? Kebanyakan pasti berpikir bahwa ini semua karena alasan ekonomi. Tapi, apakah itu alasan yang sesungguhnya? Pada kelas Perilaku Seksual (30/05/2013), membahas mengenai selling sex. Lalu, bagaimana jika pelacur tersebut datang dari kelas atas? Apakah masih dapat dikatakan karena alasan ekonomi?

Ternyata, di balik alasan ekonomi itu terdapat beberapa faktor lain yang melatarbelakangi pelacur untuk melakukan hal ini. Faktor tersebut antara lain telah menjadi korban pelecehan seksual, telah melakukan kontak seksual sejak usia dini, dan telah mengalami pemerkosaan. Mengapa hal ini itu dapat terjadi? Hal ini dapat disebabkan karena korban pelecehan seksual atau pemerkosaan mengalami stres karena penurunan harga diri dan stres karena sejarah hubungan intim gagal. Belum lagi ketika seseorang tersebut tinggal di lingkungan ekonomi rendah yang memungkinan terjadinya akses prostitusi seperti itu dengan mudah sehingga banyak mereka yang mengalami stres melarikan diri ke arah prostitusi tersebut. Dengan menjadi pelacur, mereka akan dapat melampiaskan stres karena pernah mengalami hubungan intim yang gagal.

Asisten dosen saya menjelaskan berdasarkan pengalamannya bahwa sulit sekali mereka lepas dari pelacur. Untuk lepas dari germonya saja mereka sulit, belum lagi kalau mereka sudah menjadi kecanduan seks. Apapun yang terjadi, semoga pelacur dapat kembali ke jalan yang benar karena risiko terkena penyakit kelamin sangat besar sekali dan itu sangat berbahaya.

3 Juni 2013

Ketika Anda Stres, Apa yang Anda Lakukan? (Laras Yuliansyah)

STRES. Sepertinya kata itu sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita. Mungkin kita ga sadar kalau sebenarnya diri kita mengalami stres. Stres bisa karena banyak tugas, ada masalah dengan orang yang signifikan dalam hidup kita, atau bahkan karena mengalami macet yang terus-menerus. Tentu saja stres dapat disebabkan karena banyak hal tergantung dari bagaimana orang tersebut.
Lalu, bagaimana kalau stres pada seseorang yang telah memiliki pasangan dan menikah? Stres karena harus bekerja, mengurus rumah tangga, mengurus anak, dan lain sebagainya. Hmm.. rumit ya. Tapi apa sih dampaknya? Saya ingin lebih menekankan di sini (karena ini pembahasan di kelas Peilaku Seksual) bahwa stres ini bisa menyebabkan seseorang yang menikah itu kehilangan gairah seksualnya sehingga sulit mencapai orgasme.
Bayangkan, stres dapat menyebabkan kehilangan gairah seksual karena akibat stres tersebut membuat kemampuan fisik menurun. Tetapi, ada juga orang yang pada dasarnya memang mengalami masalah seksual. Dari masalah seksual yang dialami tersebut dapat menyebabkan stres. Kenapa hal itu bisa terjadi? Salah satu penyebabnya yaitu adanya pikiran merasa tidak mampu dan sempurna dalam berhubungan seksual sehingga merasa tidak mampu memuaskan pasangannya dan pada akhirnya stres. Dari stres yang dialami ini dapat membuat orang lain pun merasakan dampaknya, seperti tidak dapat mengobrol dari hati ke hati dengan anak dan anak bisa menjadi pelampiasan dari rasa stres tersebut karena ketika stres bisa menjadi emosian dan sikap seseorang menjadi menyebalkan.
Yang lebih menarik, pada wanita biasanya ketika stres mereka justru makan untuk meningkatkan hormon serotonin mereka. Meskipun tidak semuanya demikian, tapi pada umumnya wanita ketika stres makan makanan yang mengandung lemak, karbohidrat, dan gula. Hal ini pun terjadi pada saya :D Ketika saya stres, saya cenderung untuk makan banyak, terutama cokelat karena saya suka sekali cokelat. Coba deh, ketika Anda stres lalu makan makanan yang mengandung lemak, karbohidrat, atau gula, apa hal ini tidak akan menimbulkan masalah baru yang bisa menyebabkan stres? Misalnya saja berat badan menjadi naik atau timbul penyakit diabetes. Tapi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti mengganti makanan dengan kombinasi protein, roti gandum, keju rendah lemak, dan minum minuman rasa lemon karena tidak terlalu manis. Selamat mencoba dan semoga di antara kita selalu dapat mengatasi stres yang muncul dalam kehidupan sehari-hari :) 

27 Mei 2013

Kerugian Menonton Film Biru (Danny Felix)

     Tentu pernah mendengar istilah film biru atau istilah kerennya “Blue Film” atau istilah umunya film prono, bukan? Tentu sedikit terbayang bukan aktivitas apa yang umum dilakukan oleh penikmat film biru tersebut? Yaa, masturbasi. Berkaitan sedikit dengan artikel saya sebelumnya mengenai manfaat positif dari masturbasi, ternyata ada juga manfaat negatif walau mungkin tidak terlalu disadari.
     Ada sebuah penelitian yang menemukan, orang-orang yang terlalu sering menonton atau menikmati film biru, akan mengalami gangguan pada hubungan seksualitas dirinya. Gangguan tersebut bukan dari segi biologisnya tetapi dari segi psikologisnya. Mengapa demikian? Ketika orang yang sudah terbiasa dan terlalu sering menikmati acara tersebut, ketika di ajak berhubungan seksual dengan pasangannya ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki nafsu sedikitpun pada pasangannya. Tetapi ketika ia melihat film biru tersebut, ia mampu ereksi dan bahkan sampai ejakulasi.
     Tentu muncul pertanyaan bukan mengapa hal demikian bisa terjadi? Ada sebuah survey yang mencoba mencari tahu alasan mengapa mereka kehilangan nafsu seksual pada pasangannya tetapi tidak ketika hanya bermasturbasi sambil melihat film biru tersebut. Dari hasil survey tersebut, jawaban paling dominan adalah mereka merasa lebih nikmat dan terbiasa dengan fantasi mereka ketika bermasturbasi dan melihat film tersebut dibandingkan ketika berhubungan langsung dengan pasangannya.
     Jawaban lainnya karena mereka merasa kecewa dengan pasangannya yang tidak dapat memenuhi keinginan seksualnya dengan berbagai posisi yang ditampilkan dalam film tersebut. Dari jawaban-jawaban tersebut, tentu memunculkan suatu komplikasi yang rumit dalam hubugan seksual dalam rumah tangga. Pada artikel ini saya ingin menekankan bahwa jika seseorang menjadi terlalu menikmati atau menjadi adiktif pada film biru tersebut, akan banyak komplikasi yang muncul baik dari segi psikologis maupun dari segi sosial.

Bijaklah dan kontrollah diri sendiri dalam nafsu seksual anda.
 
1 Juni 2013

Beware of the Stress (Danny Felix)

     Stres? Siapapun pasti pernah mengalami stres apapun itu penyebabnya. Hampir setiap hari dari kehidupan kita akan mengalami keadaan yang membuat diri kita menjadi stres. Entah itu pekerjaan kantor, tugas kuliah, masalah keuangan, masalah dengan teman, dan lain sebagainya. Namun tahukah kalian? Stres tidak hanya berdampak pada aktivitas sehari-hari kita saja, tetapi juga dapat berdampak pada kehidupan seks terutama pada pasangan suami istri.
     Ketika seorang istri yang mengalami keadaan stres yang sangat berat, hal ini dapat membuat nafsu seksual istri menjadi menurun. Nah, hal inilah yang dapat menjadikan suatu permasalahan dalam hubungan rumah tangga. Terkadang seorang suami kurang peka terhadap keinginan istri terutama ketika sang istri sedang mengalami stres yang cukup berat baginya. Ketika terjadi salah komunikasi, inilah yang memicu pertengkaran. Atau sang istri merasa bahwa dirinya ingin menjadi istri yang baik dan ingin melayani suaminya dengan baik, ketika suaminya ingin berhubungan seksual, sedangkan sang istri sedang tidak bernafsu karena stres, hal ini dapat menimbulkan masalah, karena sang istri tidak dapat menikmati hubungan seksual tersebut.
     Yang terpenting bagi istri ketika sedang berhubungan seksual dengan suaminya adalah bukan kuantitas atau tercapainya orgasme saja bagi si istri, tetapi juga emosi yang terjalin selama hubungan seksual tersebut berlangsung. Ketika stres, jika laki-laki sedang stres, hal biasa yang dikonsumsi biasanya adalah alkohol ataupun rokok. Berbeda dengan wanita, ketika mereka sedang stres, cara mereka melampiaskannya biasanya adalah dengan cara makan-makanan yang penuh dengan lemak dan karbohidrat, di mana makanan yang banyak mengandung zat tersebut dapat memunculkan stres lainnya yaitu membuat gemuk.
     Nah, hal inilah yang perlu diatasi cara melampiaskan stres yang dialami. Banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres. Contohnya seperti mengikuti kelas yoga, olahraga, membaca, berjalan kaki, dan aktivitas positif lainnya yang cukup ringan untuk dilakukan. Tentu hal ini perlu didukung oleh suami agar dapat membantu istri lepas dari keadaan yang dapat membuatnya stres.
 
29 Mei 2013

Dari Film sampai ke Kota (Dionysius Dias Ardi Nugroho)

Pada saat berusia 4 tahun, mungkin anda senang melihat benda yang memiliki-warna yang berbeda-beda. Indra penglihatan juga merupakan cara untuk mengenal dan belajar membaca huruf-huruf. Kadang-kadang orangtua Anda memutarkan sebuah film agar Anda cepat memahami huruf-huruf karena adanya sebuah gabungan antara proses penglihatan dan pendengaran.
Film juga bisa membantu mengobarkan semangat seseorang karena mewakili suatu keadaan tertentu. Kehidupan tokoh dunia juga dapat diteladani melalui film yang bertemakan biografi. Kali ini saya ingin membahas film dari sisi komersil.
Dunia industri semakin berkembang karena begitu banyaknya jumlah film yang beredar. Selain, itu penghargaan terhadap film setiap tahun semakin menambah popularitas sebuah film. Para produser film selalu ingin mendapatkan keuntungan dari film yang telah diluncurkan. Film yang laku di pasaran biasanya mengandung unsur kekerasan dan juga seksual. Budaya barat memang sangat kental pada film-film Hollywood. Film yang mengandung unsur seks biasanya memiliki daya tarik tersendiri.
Contoh konkret adalah film ‘James Bond’. Penonton selalu menunggu aksi-aksi laga yang menarik dari film ini. Selain itu perempuan-perempuan cantik yang disebut bond girl juga menjadi bumbu tambahan yang memberi pemanis tersendiri. Pada tahun 1990-an Indonesia juga menampilkan banyak film yang bertemakan seks. Tahun 2000-an film-film sebagian besar bertemakan drama. Mulai tahun 2007 film-film yang bertemakan seks kembali menjadi tawaran yang menggiurkan apalagi dengan kombinasi horror.
Uraian diatas adalah sebuah fenomena yang sesuai dengan topik bahasan kuliah perilaku seksual tanggal 30 juni 2013. Sejak zaman Yunani banyak kesenian yang bertemakan seks. Menurut saya, seks selalu bisa menjadi daya tarik karena rasa penasaran yang ditunggu oleh penonton. Setiap negara memiliki budaya masing-masing, film yang bertema seks mungkin bisa saja beredar tetapi sebaiknya dibatasi karena film yang bertemakan perjuangan sangat diperlukan untuk membangun moral bangsa ini.
Berbicara mengenai pergeseran moral, di kota-kota kecil hingga seks juga sudah menjadi gaya hidup. Banyaknya kawasan prostitusi semakin memperkuat pernyataan ini. Mungkin ada orang tertentu yang membutuhkan uang tetapi menggunakan jalan yang salah. Atau ada juga yang memilih melakukan pekerjaan ini karena menjadi korban human trafficking. Berdasarkan hasil diskusi saat mata kuliah perilaku seksual, orang-orang yang bekerja di ranah ini sulit untuk kembali normal meski sudah direhabilitasi karena adanya pengawasan dari pihak-pihak tertentu yang mungkin mengancam si pekerja maupun orang-orang yang berusaha menolong.

Ini merupakan tulisan terakhir mengenai materi dari mata kuliah perilaku seksual semester 6.
Mata kuliah ini telah memberi wawasan kepada saya mengenai cara untuk merawat diri dan mencegah perilaku seksual yang merugikan. Selama satu semester ini, Bu Henny dan Kak Tasya telah memberikan materi yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka juga selalu menyisipkan humor dalam penjelasannya. Setiap tugas-tugas yang diberikan saya rasa sangat bermanfaat untuk memberi edukasi bagi orang lain. Dengan adanya blog ini, semoga memberi pencerahan dan edukasi bagi siapa saja yang membacanya. Semoga Kampanye yang dilakukan di facebook juga membantu masyarakat untuk lebih sadar terhadap kehidupan seksual yang baik. Semoga untuk ke depannya, mata kuliah perilaku seksual semakin bisa menjadi sarana pembelajaran dan pengabdian masyarakat bagi mahasiswa yang memilih mata kuliah tersebut. Terima kasih Bu Henny dan Kak Tasya.

6 Juni 2013

Tetap Sehat Ditengah Kerasnya Hidup (Dionysius Dias Ardi Nugroho)

Siang hari sekitar pukul 12 adalah keadaan pada saat posisi matahari berada di puncak. Seorang eksekutif muda sedang berada di mobil. Kondisi jalanan saat itu membuat eksekutif muda itu merasa stres karena begitu banyaknya mobil di depan dan di belakangnya. Lampu merah yang singkat menambah panas suasana hati si eksekutif muda, Eksekutif muda ini sedang terburu-buru karena ingin bertemu seorang mitra bisnis. Setelah melakukan pertemuan, eksekutif muda itu menghadapi padatnya jalanan kota Jakarta. Begitu sampai di rumah, ia langsung tertidur karena esok hari, ia harus bangun pagi.
Dari penggalan cerita diatas dapat dilihat bahwa sibuknya rutinitas dapat menyebabkan stres. Setiap orang punya kewajiban mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, apalagi jika ia sudah berkeluarga. Seseorang yang sudah berkeluarga diharapkan mampu membagi waktu dengan keluarga. Berbagi waktu dengan pasangan dan anak-anak dapat meningkatkan keharmonisan keluarga. Di tengah sibuknya rutinitas, berbagi waktu dengan pasangan dapat berupa komunikasi dan juga seks. Jika seseorang mengalami stres dapat berpengaruh pada fungsi tubuh. Stres dapat menghambat fungsi seksual. Saat marah hormon testosteron meningkat, perempuan lebih memperhatikan anak-anak.
Pikiran negatif seorang perempuan dapat menghambat kehidupan seks. Seorang ibu yang telah melakukan histerektomi merasa tidak yakin untuk melakukan hubungan seksual. Pikiran tersebut timbul karena perempuan itu telah kehilangan suatu hal yang penting. Selain itu histerektomi juga menyebabkan perubahan hormone bagi perempuan. Untuk mendapatkan pengalaman seksual yang positif, seseorang harus meninggalkan stres dalam bentuk apapun.
Diatas usia 40 tahun akan terjadi perubahan hormon untuk laki-laki maupun perempuan. Jika mengalami stres, rasanya ingin makan agar lebih rileks. Perlu berhati-hati dalam memilih makanan karena dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Sebaiknya rencanakan untuk memilih makanan yang rendah kalori. Olahraga yang rutin dapat membantu mengurangi stres dan menjaga bentuk tubuh. Setiap orang mendambakan bentuk tubuh yang ideal, mulailah dari cara-cara sederhana untuk memperoleh hasil maksimal.

30 Mei 2013

Stress in Daily Life (Grace Amelia Christy)

     Stress dapat menyebabkan banyak masalah. Salah satu masalah yang dialami adalah tidak dapat menikmati berhubungan seksual atau bahkan tidak memiliki waktu untuk berhubungan seksual karena kesibukan-kesibukan yang menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Masalah-masalah lain yang dapat ditimbulkan antara lain kurangnya waktu berkualitas dengan anak, menyebabkan kegemukan. Pekerjaan yang menumpuk sehingga membuat sibuk akan menimbulkan stress. Saat mengalami stress, individu tidak dapat merasakan kesenangan, sehingga tidak dapat menikmati hubungan seksual. Untuk mengatur waktu saja sudah sulit, apalagi untuk melakukan hubungan seksual. Isi kepala individu menjadi penuh dengan job desc apa saja yang harus dilakukan daripada memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau membuat relax.
     Bila dilihat dari struktur otak. Saat kita stress, ada bagian otak yang tidak bekerja. Otak menjadi lebih kecil ketika individu mengalami stress. Pada wanita, stress biasanya ditunjukkan dengan banyak berbicara, sehingga seringkali memicu pertengkaran. Di sisi lain, ketika stress kadang individu mengalihkannya ke makanan, sehingga menyebabkan individu yang stress menjadi gemuk. Di atas usia 40 tahun, terjadi perubahan hormon. Esterogen mulai menurun. Ketika hormon stress meningkat, hal ini menyebabkan individu ingin makan.
     Makanan yang disarankan ketika sedang stress antara lain buah dan yogurt. Coklat dan gula yang tinggi tidak disarankan karena merupakan makanan dengan kualitas rendah. Melepaskan stress dapat dilakukan tidak hanya dengan makan, tetapi juga dengan olahraga ataupun berjalan. Carilah kesenangan dalam hidup. Berilah perhatian dan kepedulian pada lingkungan sekitar, dan juga tingkatkan energi. Saya secara pribadi melepaskan stress dengan berjalan-jalan bersama teman, sehingga membuat lebih relax dan diri sendiri merasa terhibur dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.


30 Mei 2013

Saya Pikir Saya Sudah Tahu Kebenarannya, tapi Ternyata… (Melly Preston)

Ah.. Kelas Perilaku Seksual akhirnya sampai ke titik terakhir sebelum UAS. Di kelas terakhir, topik pembahasannya adalah Sexual Images dan Selling Sex.

PSK atau Pekerja Seks Komersial adalah salah satu hal yang dibahas dalam kelas. Selama presentasi, kelompok selalu menyebut PSK dengan kata pelacur. Entah mengapa di telinga saya kata pelacur itu begitu kasar. Mungkin karena saya pernah menonton acara televisi yang mewawancarai para PSK dimana mereka mengatakan bahwa mereka tidak senang, tidak suka, dan tidak terima untuk disebut sebagai pelacur. Mereka mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah pekerjaan untuk mencari uang dan penghidupan. Oleh karena itu mereka lebih terima disebut sebagai PSK.

Saya pikir setiap orang harus menghargai apa yang orang lain inginkan selama keingnan itu tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, termasuk keinginan para PSK tersebut.

Saya pikir dengan memenuhi keinginan mereka, mereka akan merasa lebih baik, merasa lebih dihargai.

Saya pikir apa yang saya pikirkan adalah benar.

Tapi ternyata saya salah.

Ini bukan bagaimana kita harus menyebut mereka atau bagaimana mereka ingin disebut, tapi ini masalah kebenaran yang perlu kita ketahui tentang mereka. Hampir seluruh PSK jika ditanya alasan menjadi PSK akan menjawabdari faktor ekonomi. Padahal yang sebenarnya adalah banyak masalah psikologis berat yang tidak mereka akui atau ingat kejadiannya. Masalah ekonomi hanyalah defense belaka.
Pelajaran yang sama juga saya dapatkan di sepanjang perkuliahan Perilaku Seksual. Kelas Perilaku Seksual ini mengenalkan banyak sekali pengetahuan yang bertentangan dengan apa yang orang pikir sudah mereka ketahui dan yakini kebenarannya. Contoh: Kita pikir cemburu itu wajar, tapi ternyata cemburu itu bentuk rasa tidak aman dan percaya diri seseorang berkaitan dengan hubungannya dengan pasangan. Jadi ya tidak wajarlah cemburu itu.

Kelas ini juga menyadari saya tentang betapa kecilnya ruang pergaulan saya selama ini, Di sepanjang kelas ini, saya “dikenalkan” dengan beragam jenis orang dengan keunikannya yang membuat saya berpikir “Ada yah orang kayak gitu?” dan saya pun merasa jauh lebih kuper dari sebelumnya.

Tidak hanya sekedar teori atau pelajaran tentang Perilaku Seksual manusia, kelas ini juga memberikan pelajaran tentang bagaimana memaknai dan mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya. Ibu Henny hampir selalu mengakhiri kelas dengan memberikan insight dan pelajaran hidup yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Terkadang Ci Tasya sang asdos juga demikian. Apa saja insight-nya itu sebagian sudah saya paparkan dalam blog-blog saya sebelum blog ini. Insights itulah yang membuat kelas Perilaku Seksual lebih bermanfaat dan bermakna bagi saya.

Tidak heran kelas ini diperebutkan banyak mahasiswa!

Kalau misalnya ragu dengan yang saya ceritakan di atas atau dipikirnya saya lebay, silakan teman-teman coba sendiri, deh.   :D

 
5 Juni 2013

Mencegah Terjadinya Stres Sebelum Menikah (Melly Preston)

Ketika berbicara tentang stres, orang pasti tidak akan bertanya lagi tentang apa itu stres atau apa yang menyebabkan stres. Namun, ketika stres terjadi, orang cenderung terlalu terbenam dalam emosi negatif yang menyertai stres, seperti marah, frustrasi, atau sedih. Akibatnya orang tidak mampu untuk memikirkan dengan tenang dan logis bagaimana cara yang sesuai untuk mengatasi stres mereka.
Stres terjadi pada siapa saja, termasuk kepada para pasangan yang masih berpacaran atau sudah menikah. Kabar baiknya adalah ada satu cara yang telah terbukti mampu menurunkan stres secara efektif pada pasangan menikah, yaitu dengan sex. (Untuk pasangan pacaran? Maaf, sex ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berstatus pacaran.)
Seks memang dapat menjadi salah satu alternatif untuk menurunkan stres bagi pasangan menikah yang salah satu atau keduanya sedang mengalami stres. Akan tetapi, apabila kita pikirkan kembali, seks tidak dapat membantu pasangan untuk menyelesaikan masalah sebenarnya yang sedang terjadi pada diri mereka. Seks lebih berperan sebagai pereda emosi yang bergejolak pada orang yang mengalami stres. Akan sangat baik jika pasangan juga melakukan komunikasi satu sama lain mengenai masalah yang sedang mereka alami sehingga tidak menimbulkan konflik-konflik lain yang dapat muncul dari menyimpan masalah sendirian.
Di sisi lain, kekurangan seks atau terjadinya masalah seksual pada salah satu atau kedua pasangan dapat juga menimbulkan stres tersendiri. Stres juga dapat muncul apabila yang diharapkan pasangan dari hubungan seksual mereka, seperti mencapai orgasme, tidak dapat terpenuhi. Dalam pembahasan ini, kami senantiasa diingatkan bahwa seks bukan hanya semata-mata untuk mencapai orgasme. Seks adalah bentuk komunikasi intim antar pasangan untuk salah satunya mendapatkan rasa bahagia.
Dari sini kita, yang belum menikah atau baru berpacaran, bisa belajar bahwa jika kita sudah menikah nanti perlu diingat bahwa seks adalah hal yang penting, namun bukan yang paling penting dalam sebuah pernikahan. Pernikahan menyatukan dua insan manusia untuk menjalani hidup bersama dan membahagiakan dirinya dan pasangan. Bahagia adalah elemen terpenting untuk pernikahan yang memuaskan. Kata pepatah, ada seribu jalan menuju Roma. Dalam pernikahan, ada seribu jalan menuju kebahagiaan dan seks hanya salah satunya. Terkadang belaian lembut penuh kasih sayang adalah yang lebih dibutuhkan daripada seks untuk membuat pasangan bahagia, khususnya bagi para wanita.
Pernikahan sendiri dapat menimbulkan stres besar bagi kedua pasangan. Oleh karena itu, sebelum menikah, kita juga perlu mengetahui apa saja masalah yang mungkin muncul setelah kita menikah sebagai salah satu bentuk antisipasi atau pencegahan terhadap stres. Nah, di sanalah seorang konselor pernikahan dibutuhkan bagi pasangan yang akan menikah. Konselor pernikahan dapat membantu orang-orang yang akan menikah untuk mendapatkan edukasi pranikah. Percaya atau tidak, konseling ini dapat meningkatkan hubungan sebelum pernikahan sehingga dapat berkembang menjadi hubungan pernikahan yang stabil dan memuaskan.
29 Mei 2013

Kemajuan Teknologi (Yessica Felicia Sutiono)

Saat ini zaman semakin berkembang dengan cepat dan semakin luas, salah satu perekambangan zaman yang sangat nyata terlihat adalah kemajuan teknologi. Dimana kemajuan teknologi memberikan dampak yang sangat posotif untuk banyak orang diseluruh belahan dunia,  tetapi tidak sedikit juga dampak negatif yang dapat dirasakan melalui kemajuan teknologi tersebut. Contoh kemajuan dalam teknologi saat ini yang amat sangat berkembang dengan cepat adalah internet.  Melalui internet apapun yang kita butuhkan  dan inginkan dapat kita dapatkan melalui internet, mulai dari mencari informasi, hiburan, usaha jual-beli, sampai dengan berkumonikasi dengan orang lain yang berada jauh dari tempat kita tinggal pun dapat dilakukan. Dengan adanya kemajuan ini tidak jarang juga ada orang-orang yang menyalah gunakan kemajuan teknologi tersebut dengan berbagai macam tujuan dibelakangnya. Saat ini pornografi telah tersebar luas melalui internet, mulai dari video porno, lagu-lagu yang bernuansa pornografi sampai dengan adanya media sosial yang mempasilitasi untuk seks online. Pronografi di internet dapat diakses oleh siapa saja yang menggunakan pasilitas internet tanpa memandang usia dan gender, serta dapat dilakukan dimana saja diseluruh dunia dengan tempat yang mendukung jaringan internet.
Dengan berkembangnya pornografi di media internet ini dapat membawa dampak negatif bagi para penggunanya, salah satunya dapat membawa perubhanan berupa perubahan sikap dan juga akan berdampak pada psikologi seseorang yang akan berujung dengan kesepian, stress dan depresi.  Dalam hal ini kecanduan adalah hal yang sangat penting yang dapat mendukung terjadinya perubahan yang terjadi. Resiko dari penggunaan seks pada internet ini dapat berdampak juga kepada anak-anak, hal ini dikarenakan pada saat ini samat sangat mudah untuk menggunakan internet tanpa adanya pengawasan serta kurangnya ada perhatian khusus yang diberikan oleh para orangtua kepada anak-anaknya. Disisi lain seks online ini juga memiliki danpak positif, walaupun mungkin dampak tersebut tidaklah terlalu berarti. Pornografi online dapat mengurangi rasa malu yang dirasakan dengan cara melakukan seks online tanpa harus ada orang lain yang mengetahuinya. Walaupun demikian alangkah lebih baik jika seks online dapat dikontol atau pun dilarang, karena dengan demikian dampak yang tejadi dapat di antisipasi. Selain itu dengan adanya larangan tersebut dapat maka masa depan anak-anak pada generasi yang akan datang dapat diselamatkan dengan berkurangnya salah satu akses ponografi di internet.
         Dalam tulisan saya kali ini saya juga ingin menyampaikan kesan-kesan saya selama mengikuti perkuliahan perilaku seksual selama satu semester ini. Dalam perkuliahan ini saya merasa mendapatkan banyak manfaat bukan tentang bagimana berhubungan seksual yang baik atau sesuatu yang berbau fornografi tetapi dalam hal melihat seksual dalam kacamata pendidikan, dimana saya menjadi menjadi cukup paham menganai kelainan-kelainan atau penyakit yang ada dalam perilaku seksual, dan hal-hal yang terkait dengan perilaku seksual. Selain itu saya juga mendapatkan manfaat melalui tugas penulisan dalam blog ini yang dilakukan setiap minggunya, dimana didalam setiap tugas penulisan ini membuat saya semakin belajar. Belajar bagaimana caranya menuliskan sesuatu yang saja pikirkan agar dapat saya tuangkan didalam tulisan yang mana tulisan tersebut akan membawa manfaat bukan hanya untuk saya tetapi juga untuk orang lain yang membaca tulisan saya. Disini saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada bu Henny dan ci tasya yang telah membagi ilmunya kepada saya serta berbagi pengalaman serta membimbing kami semua selama satu semester ini. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan. Terimakasih. Semoga semua selalu berbahagia.    

4 Juni 2013

stress bukan untuk di lawan tetapi untuk dipahami (Yessica Felicia)


      Kehidupan saat ini semakin hari semakin berubah,  tekanan-tekanan dalam hidup rirasakan semakin berat oleh sebagian besar orang. Hal ini diakibatkan oleh tuntutan dalam hidup yang semakin kompleks dan semakin kacaunya kehidupan ini. Tekkanan yang muncul dalam hidup dan kondisi kehidupan saat ini yang semakin kacau dan terkesan hirukpikuk dengan segala masalah yang ada dapat memicu memunculnya stress.  Setiap orang memilki tingkat daya tahan yang berbeda-beda dalam menghadapi semua situasi yang terjadi didalam hidupnya, semua ini diakibatkan oleh pola berpikir dan pengalaman yang berbeda-beda setiap orangnya. Seseorang yang tidak memilki daya tahan yang  kuat dan tidak mampu menerima segala perubahan yang terjadi didalam kehidupnya lebih rentan untuk mengalami stress. Selain itu kemampuan mengatur emosi pun menjadi penting, seseorang yang memiliki kemampuan mengelolah emosi yang rendah cenderung juga mudah mengalami stress.
          Stress amat terasa mengganggu jika hal tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama, karena stress akan mempengaruhi kondisi kehidupan seseorang baik dalam kehidupan sehari-hari dalam berinteraksi dengan orang lain maupun juga dengan interaksi terhadap dirinya sendiri. Tetapi bukan hanya itu saja stress pun akan menjadi pengganggu bagi seseorang yang telah memiliki pasangan dalam hubungan seksual mereka dengan pasangannya.  Dalam hubungan seksual dampak yang ditimbulkan dari stress pada laki-laki  kan sangat berbeda dampak yang dirasakan dengan stress yang dirasakan oleh perempuan, karena pada umumnya laki-laki yang sedang mengalami stress lebih cenderung memiliki napsu atau gairah yang lebih meningkat, berbeda dengan ketika perempuan merasa stress terkadang napsu atau gairah seksual mereka cenderung menurun, pada wanita ketika mereka merasa stress kecenderungan mereka mengalihkan stress mereka kepada makanan atau mencari hiburan. Selain itu stress pun akan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang baik secara piskologis maupun pisikis. Penyakit dapat muncul diakibatkan oleh stress tetapi stress pun dapat juga muncul diakibatkan oleh kondisi penyakit, opleh kerana itu keduanya sangatlah berhubungan.
        Amat sangatlah penting untuk dapat mengendalikan stress, dengan stress yang terkendali maka kehidupan ini akan dirasakan menjadi jauh lebih bahagia. Oleh karena hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami kehidupan ini terlebih dahulu, memahami bahwa dalam hidup ini selalu ada masalah yang muncul, memahami bahwa dalam kehidupan ini selalu berubah termasuk masalah-masalah yang muncul lambat atau laun pun pasti akan berubah dan bahwa tidaklah ada yang kekal. Dengan adanya pemahaman seperti itu maka akan munculnya penerimaan terhadap kenyataan yang ada, dengan otomatis stress itu pun tidak akan muncul terlalu berat walau terkadang masih dapat dirasakan tetapi itu masih dalam ambang batas yang normal dan tidak mempengaruhi kehidupan terlalu banyak. Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah dengan cara merilekskan pikiran serta belajar untuk dapat mengendalikan emosi, hal ini akan sangat bermafaat karena dengan pikiran yang tenang maka pikiran menjadi jerni, mampu melihat segala sesuatu sebagaimana adanya dan dengan otomatis stress itu tidak akan muncul dan kebahagiaan akan tercipta. Hal ini dapat dilakukan mungkin dengan cara mengikuti latihan meditasi atau yoga.
        Stress bukan untuk dilawan tetapi untuk dipahami, dimengerti mengapa stress itu dapat muncul, mengerti dan mencari tau sebab dari munculnya stress itu sendri.  Dengan adanya pemahaman seoerti ini maka tingkat stress akan berkurang dan kebahagiaan itu akan muncul dan dapat dirasakan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama, serta kesehatan pun tetap terjaga serta pada seseorang yang telah memiliki pasangan dapat menciptakan hubungan seksual yang mereka inginkan yang tentunya membawa kebahagian serta kepuasan.
 
29 Mei 2013