Minggu, 17 Maret 2013

Teknik Wawancara dalam Industri&Organisasi dan Pendidikan (Andrea Caroline)


      Di kelas pada hari Senin, tanggal 4 Maret 2013 teman-teman mempresentasikan hasil wawancara mereka dengan psikolog/praktisi PIO dan pendidikan.

Dalam bidang PIO ada beberapa hal yang menarik bagi saya. Salah satunya menyangkut pembahasan mengenai ras. Pembahasan ini mungkin mengundang berbagai persepsi yang berbeda. Namun, menurut pengalaman Ci Tasya, masih terdapat banyak perusahaan yang memang memilah-milih ras. Ras yang di maksud umumnya adalah ras mayoritas dan minoritas. Beberapa perusahaan hanya menginginkan ras-ras tertentu, dan ini bukan hal yang aneh lagi dalam dunia industri dan organisasi. Mungkin pelamar kerja tidak akan ditanyakan langsung berasal dari ras mana dia, tetapi dapat dilihat dari CV. Di lihat melalui foto dan nama yang biasanya menyiratkan dari mana orang tersebut berasal.

Pertanyaan lain mengenai motivasi karyawan yang hanya uang. Umumnya dalam dunia PIO, di awal sudah terdapat form yang berisikan pendapatan sebelumnya dan pendapatan yang diinginkan. Dari pertanyaan yang HR berikan, dapat menggambarkan mengenai orientasi orang tersebut. Namun semuanya tergantung pada user masing-masing. Jika seseorang kompeten dan sesuai dengan kultur perusahaan, orientasi uang tidak menjadi masalah yang terlalu dipertimbangkan. Jadi semuanya tergantung user masing-masing, psikolog hanya memberikan gambaran seperti apa orang tersebut.

Pembahasan lainnya mengenai psikolog yang berperan dalam dunia pendidikan. Umumnya psikolog pendidikan di sekolah juga disebut sebagai guru BP. Mereka berperan dalam menangani masalah kesiswaan baik itu masalah akademik ataupun perkembangan siswa. Kendala yang dihadapi psikolog pendidikan tidak berbeda jauh dengan psikolog dalam bidang lainnya. Kendalanya berkaitan dengan anak yang sulit untuk terbuka, sehingga psikolog perlu melakukan pendekatan atau membina rapport yang baik sejak awal dengan anak tersebut.

Salah satu kelompok menyebutkan bahwa psikolog yang mereka wawancarai juga memiliki sosiometri. Sosiometri adalah data mengenai kemampuan siswa bersosialisasi dengan lingkungannya. Sehingga psikolog dapat mengetahui anak mana yang sudah baik, dan anak mana yang perlu untuk ditingkatkan kemampuannya. Selain itu, saya juga baru mengetahui bahwa psikolog sekolah dapat berperan dalam me-recruit OSIS. Ternyata di sekolah tersebut menganggap OSIS bukan sebagai ajang untuk show-off tetapi benar-benar berusaha mencari siswa yang dapat dilatih kepemimpinanan dan kerjasamanya, sehingga psikolog sekolah perlu melakukan wawancara dan memberikan penilaian.

6 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar