Secara umum sih tujuan dari
wawancara itu sendiri adalah untuk mengetahui informasi yang ingin
diketahui dan dapat mengobservasi secara langsung individu atau calon
pegawai baru..Dalam pembahasan dikelompok, adajuga nih satu istilah yang
penting menurut saya untuk kita ketahui, istilah itu adalah probing yang
artinya kita sebagai pewawancara bertanya lebih lanjut untuk menggali
informasi lebih dalam mengenai individu yang sedang diwawancarai..
Trus ada satu hal yang menarik yang
akhirnya membuat saya bertanya pada kelompok..kelompok ada menjelaskan
bahwa psikolog mereka bukanlah seorang dari latar belakang psikologi,
baik s1 maupun s2 nya, namun psikolog kelompok menjadi bagian HR dan
kelompok sempat menyebutkan bahwa psikolog tersebut melakukan wawancara
dan tes kepribadian terhadap individu yang akan diwawancarainya..
Jujur hal ini membuat saya berpikir, apakah seorang yang bukan berasal dari latar belakang psikologi sama sekali dapat melakukan tes kepribadian??
Namun setelah mendengar
penjelasan dari ibu dosen, saya dapat sedikit lebih mengerti bahwa jam
terbang dan pengalaman sangat penting dalam menentukan keberhasilan
karir kita dan bagaimana kita dalam menghadapi orang lain..contohnya
saja saat psikolog kelompok yang sudah memiliki banyak pengalaman, dia
tidak menggunakan alat tes baku, namun ia mengandalkan pengalaman
otodidaknya selama kehidupannya dan hal kecil yang dapat dia atasi
adalah, saat melihat seseorang berkata A, mungkin dia sudah mengetahui
bahwa individu tersebut akan mengarah ke jawaban seperti apa dan
psikolog dapat tetap menjaga emosi agar tidak terpancing dengan calon
karyawan.. karna terkadang kita yang berasal dari latar belakang
psikologi bahkan s1 dan s2 psikologi jika belum banyak pengalaman dan
banyak belajar, maka kita akan banyak mengalami kesulitan dalam bidang
pekerjaan nantinya..misalnya saja kita belum banyak menghadapi orang
lain sehingga saat calon karyawan menangis, kita sebagai pewawancara
malah terpancing emosinya hehehe karna sekali lagi, semua itu
membutuhkan pengalaman dan jam terbang yang tinggi..Perbedaannya adalah,
bekal dan senjata kita sebagai seorang dari latar belakang psikologi
adalah teori dan pembelajaran kan ;)
Setelah bercuap2 dengan dunia industri, kita lanjutin ke dunia pendidikan yuukk..
Seperti kita banyak tau kalau psikolog pendidikan banyak yang berprofesi sebagai guru BP atau guru BK hehe
Tugas seorang guru bk itu
sendiri mungkin merangkap dan berkelanjutan ya kalau menurut
saya..merangkap dalam arti bahwa seorang guru bk selain ada yang
mengajar, mereka juga menjadi tempat curhat dan penampung masalah anak2
sekolah yang bermasalah huehehe merangkap juga dalam artian selain harus
menghadapi, mengawasi dan membimbing siswa di sekolah, guru bk juga
harus memiliki koneksi atau hubungan dengan orangtua siswa ataupun teman
dekat siswa di sekolah..karna ruang lingkup terdekat dari seorang anak
adalah keluarga dan teman sebaya kan hehehe
Sedangkan berkelanjutan menurut
saya disini adalah, seorang guru bk ga bisa tuh yang namanya kaya
psikolog klinis yang mungkin sekali terapi terdiri dari 8 sesi, abis itu
dibayar trus selesai..Sebagai seorang guru bk kayanya membutuhkan
konsentrasi dan waktu yang lebih dalam mengamati dan memahami siswa2
yang jumlahnya ga sedikit yaaa hehehe mungkin itu beberapa alasan saya
katakana bahwa sebagai seorang guru bk merupakan pekerjaan yang
merangkap dan berkelanjutan huehehe :D
Trus kalian masih inget ga saat kalian masih sekolah dulu??Atau mungkin yang sekarang masih sekolah hihi
Beberapa diantara kalian
mungkin sangat membenci guru bk..konon isunya disetiap sekolah itu guru
bk dianggap guru yang rese dan punya cap negatif dari siswa2nya hehe
walaupun ga semua guru bk dilabel negatif siiihh hehehe tapi pernah ga
sih, kalian ngerasa kaget, deg2an dan takut kalau tiba2 tau kalian dapet
panggilan dari guru bk?? Kesannya kita bakal langsung mikir, “waduh
saya salah apa yaa sampe dipanggil guru bk?” Iya ga sih??heheheheh e
sebisa mungkin kita ga mau sampe berurusan sama guru bk kan hueheheh
tapi biasanya siiiihh, yang paling males dan sebel sama guru bk adalah
siswa2 yang bermasalah alias trouble maker hihi, hayooo kalau kalian
gimana??
Tapi di beberapa sekolah ada
juga guru bk yang jadi favorit, mungkin aja guru bk nya itu gaul, deket
sama murid, ga berperilaku sangar jadi ga membuat siswa2nya takut dan
merasa terintimidasi saat bersama dengan guru itu hehe
Intinya, ada beberapa hal sih yang
mungkin bisa jadi masukan buat kita2 yang pengen menekuni bidang
pendidikan atau diantara kalian yang udah jadi guru bk..
Dari beberapa penjelasan
kelompok dan ibu dosen, saya merangkum beberapa hal yang bisa jadi
senjata kita sebagai guru bk.. Yang pertama mungkin kita perlu melakukan
pendekatan sama siswa diluar jam pelajaran, ketika siswa membuat
masalah pun kita tidak bersikap menghakimi karna siswa akan merasa
terintimidasi, hindari juga menggunakan “katanya” karna berarti kita
sudah mengetahui informasi dibelakang siswa dan siswa mungkin berpikir
bahwa kita sudah banyak membicarakannya di belakangnya hehe trus yang
terakhir dan yang paling penting menurut saya adalah, menjaga
kerahasiaan siswa kita dan kita yang wajib menciptakan suasana nyaman,
memang mungkin butuh waktu supaya siswa benar2 bisa percaya, dekat dan
merasa nyaman sama kita sebagai guru bk, tapi asalkan kita melakukannya
dengan hati, semuanya pasti akan berjalan dengan baik ;)
Semangaaaatttt para psikolog industri dan pendidikaaannn!!! ;)
12 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar