Minggu, 17 Maret 2013

Refleksi mengenai wawancara bidang psikologi pio dan pendidikan (Patricia Gloria)


   Pada pertemuan kali ini, kuliah teknik wawancara dibahas mengenai wawancara kepada psikolog PIO dan Pendidikan. Saya mendapatkan hal yang berberda dari wawancara psikolog anak dan dewasa. Pada kode etik jika melalukan wawancara harus pada tempat atau ruangan praktek. Tetapi pada bidang PIO, beberapa psikolog melalukan wawancara di berbagai tempat. Terlihat bahwa melanggar aturan kode etik. Tetapi untuk bidang PIO dilakukan sesuai dengan ketentuan penerimaan karyawan dan konseling karyawan lama. Pengertian dari wawancara pada bidang PIO adalah untuk merekrut karyawan baru sehingga informasi yang didapatkan sesuai dengan tujuan yang telah dibuat.
     Pengaplikasian  wawancara dari psikologi PIO yaitu untuk mencari karyawan yang sesuai dengan kriteria dari perusahaan. Kemudian juga dapat dilakukan dengan konseling karyawan yang bermasalah. Dapat juga menaruh atau menenempatkan posisi karyawan baru. Berberda dengan bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan, psikolog pemdidikan biasanya bekerja pada sekolah. Pada umumnya psikolog pendidikan mengapilkasikan wawancara untuk membina raport bagi siswa yang bermasalah pada bidang akademik maupun non akademik.
     Dalam wawancara di bidang pendidikan, psikolog pendidikan juga mengkonseling siswa-siswa yang memiliki masalah akademik dan non akdemik. Seperti contohnya yaitu siswa terlibat permasalahan pribadi, psikolog pendidikan dapat membantu untuk mencari soulusi dari permasalahan tersebut. Bila pada bidang akademik yaitu ketika siswa mendapatkan nilai ujian yang kurang baik.
     Psikolog pendidikan yang bekerja di sekolah umumnya bekerja sebagai guru BK. Pada umumnya juga psikolog pendidikan juga mengkonsultasi siswa-siswa calon anggota organisasi yang disebut sebagai OSIS. Berguna untuk mengetahui minat dari siswa tersebut. Psikolog pendidikan mengunakan soisometri untuk laporan tiap kasus pada siswa.
     Kendala yang duras akan oleh psikolog pemdidikan adalah suasana hati dan waktu untuk konseling para siswa. Dan cara untuk mengendalikan kendala tersebut yaitu dengan melihat situati hati pewawancara agar pada saat wawancara tujuan yang dicapai dapat terlaksana dengan baik. Dan untuk mempunyai waktu kepada siswa yaitu membina suatu hubungan yang baik dan pembinaan rapport pada siswa.
Sekian dari refleksi mengenai wawancara psikolog PIO dan psikolog Pendidikan.

5 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar