Sabtu, 23 Maret 2013

Quiz, Role Play and Emotions Identify (Sonia Alvina)


 Senin 11 maret 2013, tepatnya hari itu adalah Harpitnas!  Berhubung hari itu saya ada jadwal kuliah jadi sebagai mahasiswa yang baik saya harus tetap semangat pergi kekampus. Hehehe. Weeeeell, yaaa setiap senin dalam semester  ini saya selalu bertemu dengan matakuliah Tehnik Wawancara dengan dosen pengajar Ibu Henny, dekan psikologi untar dan  sekaligus dosen PA saya :)

Kali ini saya ingin merefleksikan sedikit hal-hal yang saya peroleh dalam matakuliah Tehnik Wawancara, yang kerennya disebut Tekwan. Sebelumnya sekitar 15 menit awal perkuliahan dibuka dengan kuis 15 soal. Dalam hati saya berkata, “God please help me and i hope its easier questions”. AMIN!!!….. 15 menit berlalu, and finally, thanks god, saya bisa menjawab kuis dengan baik. hehehehe

Oke, kali ini kembali keperkuliahan. Tema kuliah hari ini adalah “Keterampilan Dasar Wawancara”. Apa yang ada dibenak anda setelah membaca tema tersebut ???? hmmm, kalau saya langsung terpintas tentang cara-cara wawancara yang baik, seperti sikap, perilaku, kompentensi dan kemahiran sebagai seorang interviewer. Dan ternyata pemikiran saya tersebut tidak sepenuhnya salah setelah mendapat penjelasan dari Ibu Henny.

Keterampilan Dasar Wawancara adalah suatu keterampilan kita sebagai seorang interviewer yang harus dapat memiliki kemampuan membina rapport, empati, attending behavior, tehnik bertanya, keterampilan observasi dan active listening.

Selama perkuliah 150 menit tersebut, saya lebih tertarik terhadap penjelasan bagian attending behavior. Dimana kami sebagai mahasiswa disuruh melakukan role play dengan teman disebelah, kebetulan saya mendapatkan giliran nomer dua, dimana yang terlebih dahulu bercerita adalah teman saya dan baru kemudian saya. Role play dilakukan 2 sesi, sesi pertama adalah ketika teman saya bercerita kepada saya, saya seolah-olah tidak mendengarkan dan mengerjakan aktifitas lainnya, begitupun sebaliknya. Sesi kedua, ketika teman saya bercerita saya mendengarkan secara detail tetapi saya tidak boleh berkomentar ataupun menanggapi cerita teman saya tersebut. Setelah kedua sesi tersebut terlewati, saya berfikir bahwa ternyata lebih enak  berada diposisi sesi kedua daripada sesi pertama. Dalam sesi pertama, saya merasa bercerita dengan tembok  karena merasa diacuhkan saat bercerita, sedangkan pada sesi kedua saya merasa lebih dihargai walaupun teman saya tidak menanggapi atau merespon. Setidaknya dalam sesi kedua saya merasa adanya kepedulian teman saya untuk mau meluangkan waktu menndengar keluah kesah saya. Dari situ saya menyimpulkan bahwa, dalam menerima klien saya harus bisa mendengarkan cerita klien dengan fokus dan memberikan klien waktu untuk menceritakan diri mereka. Yang terpenting adalah selama sesi konseling ajukan pertanyaan dan komentar tetapi bukan untuk menghina atau menyalahkan klien. Dengan cara seperti itu menurut saya klien lebih nyaman, mau terbuka, penuh rasa percaya dan merasa dihargai oleh kita.
Next, dihari itu juga saya tertarik oleh sebuah games dimana saya harus menuliskan apa saja emosi itu. Statement sehari-hari yang saya ketahui adalah bahwa emosi itu adalah MARAH! Yap, it’s big mistake. Ternyata emosi itu banyak dan bukan hanya sekedar marah. Perintah dari Ibu henny setelah itu adalah “Tipe-x pemikiran itu dari pikiran kalian”!… okee bu, i think it’s good idea…

Saya mencoba untuk menuliskan apa saja emosi itu di selembar kertas. And then, diluar prediksi, ternyata saya berhasil menuliskan 20 emosi! Hehehe, not bad lah walaupun saya tidak bisa menyimpulkan apakah yang saya tulis semuanya itu benar atau tidak. 20 emosi yang saya tulis adalah sedih, depresi, marah, jengkel, senang, nyaman, relax, cemas, khawatir, takut, malu, bingung, kesal, damai, bahagia, bangga, berfikir negatif, ceria, pasrah dan gelisah.

Rasanya sudah cukup panjang saya menulis cerita hari ini, harpitnas yang diisi dengan kuis tekwan 15 soal, role play dan games. hmmm cukup menyenangkan :D . okeeey, see you again until next Monday and thanks for your attention :)

11 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar