Dalam pembahasan minggu lalu mengenai wawancara, yang digunakan oleh
psikolog klinis dewasa dan anak-anak dalam pekerjaannya. Wawancara
adalah suatu teknik untuk mendapatkan informasi dari klien mengenai diri
klien atau lingkungan klien itu sendiri.
Setiap psikolog menggunakan teknik wawancaranya masing-masing. pada
klinis anak misalnya, untuk mensiasati anak yang sulit untuk di gali
informasinya, seorang psikolog terlebih dahulu memberi dan mengajak anak
tersebut bermain bersama. Sembari bermain dengan psikolog tersebut,
mulailah psikolog itu bertanya-tanya pada anak tersebut. Selanjutnya
pada klinis dewasa, terkadang psikolog menggunakan alat perekam dan
mencatat omongan dari kliennya. Biasanya juga alat perekam digunakan
untuk merefleksikan diri psikolog tersebut, apakah ia mewawancarai
kliennya sudah tepat atau belum.
Kelebihan dan kekurangan dari teknik wawancara yang digunakan
psikolog berbeda-beda. Pada klinis anak misalnya, bila anak tersebut
susah untuk diwawancarai atau tidak mau mengungkapkan perasaannya
biasanya psikolog menggunakan orang terdekatnya atau perantara seperti
(ayah, dan ibunya) terlebih dahulu, kemudian secara perlahan ia akan
menyingkirkan perantara dan mampu berbicara berdua saja. Pada klinis
dewasa, psikolog lebih mudah untuk melakukan wawancara. Karena orang
dewasa mudah untuk diatur dan rata-rata mau secara terbuka untuk
mengungkapkan perasaan yang dimilikinya.
4 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar