Minggu, 17 Maret 2013

Pengaplikasian Wawancara dalam Bidang PIO dan Bidang Pendidikan (Deasy Ayu Wulan Sunu)


Pengaplikasian wawancara oleh praktisi HR

Wawancara dalam dunia industri dan organisasi, seringkali digunakan untuk:
- Seleksi, agar mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan
- Penempatan karyawan
- Menangani masalah yang sedang dihadapi oleh karyawan (konseling)
- Menilai kinerja karyawan
- Saat karyawan mengajukan pengunduran diri, praktisi HR menanyakan alasan pengunduran diri tersebut

Mengapa wawancara penting dan wajib digunakan oleh praktisi HR? Karena dengan wawancara, informasi mengenai calon karyawan atau karyawan dapat digali secara mendalam dan hampir akurat. Pewawancara dapat mengetahui kandidat secara mendalam melalui jawaban yang disampaikan, cara penyampaian jawaban seperti intonasi suara; tatapan mata; gerakan tubuh, dengan demikian hanya memerlukan waktu yang singkat untuk tahu mengenai karakter kandidat.

Keahlian apa saja yang harus dimiliki pewawancara?
- Sebelum melakukan wawancara, istirahat yang cukup agar otak bekerja optimal dalam menyaring informasi dan kondisi fisik yang fit.
- Pewawancara harus mampu mengintegrasikan otak; mata; telinga; dan mulut
- Pewawancara harus tenang saat menggali informasi agar proses wawancara berlangsung santai tapi serius
- Pewawancara harus memerhatikan gerak tubuh kandidat sepanjang proses wawancara
- Pewawancara harus bersedia dengan sabar mendengar jawaban kandidat
- Pewawancara harus menghindari pertanyaan atau pernyataan yang menyangkut agama/budaya/ras/suku
- Pewawancara harus fokus pada inti wawancara


Pengaplikasian wawancara oleh psikolog pendidikan

Konselor atau psikolog pendidikan menggunakan wawancara sebagai alat untuk mendapatkan informasi mengenai seseorang dan merupakan salah satu cara membentuk rapport yang baik sebelum memulai konseling.

Kelebihan teknik wawancara yang disampaikan oleh konselor atau psikolog pendidikan yaitu informasi yang didapat cukup akurat jika rapport terjalin dengan baik karena mampu menggali informasi secara mendalam.

Terdapat juga kekurangan atau kendala yang dihadapi, biasanya beberapa siswa kurang percaya kepada konselor atau psikolog sehingga masih menutup diri dan bercerita tidak sampai inti permasalahan dan konselor atau psikolog sulit mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan siswa.

Setelah menyimak presentasi rekan mahasiswa dan menuliskan kembali dalam blog ini, saya berpendapat bahwa wawancara merupakan teknik yang sangat baik digunakan untuk menggali informasi penting karena dapat menanyakan secara langsung hal yang ingin diketahui, namun bukan juga teknik yang sempurna karena terdapat kekurangan wawancara, yaitu subyektifitas. Saat pertemuan pertama, mungkin terdapat atribut pada diri seseorang yang membuat pewawancara 'tidak suka' atau memandangnya negatif. Hal seperti ini harus dihindari--dalam profesi apapun, dengan cara menyadarkan diri bahwa pewawancara sedang menjalankan tugas dan harus mampu bersikap netral apabila belum mendapatkan banyak data.



"Whatever you do may seem insignificant, but it is most important that you do it." - Mahatma Gandhi

8 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar