Memiliki
pendaping hidup adalah suatu hal yang sangat penting dalam hidup ini,
walau pun sebagian kecil orang memilih untuk tidak memiliki pendaping
hidup. Hal tersebut bukanlah sebuah masalah, semua kembali tergantung
kapada tujuan hidup dari masing-masing individu yang menjalaninya.
Secara umum tujuan menikah bagi setiap orang adalah untuk meneruskan
keturunannya tetapi secara lebih khusus untuk para wanita, mereka ingin
ketika nanti ia memiliki keturunan maka ada yang menjaga dirinya dan
keturunanya. Tetapi semua kembali lagi kepada setiap individu itu
masing-masing. Memilih pasangan hidup bukanlah suatu hal yang mudah,
dalam memilih seorang pendamping hidup banyak hal yang dapat menjadi
pertimbangan. Ada banyak orang yang berpendapat bahwa dalam memilih
pasangan hidup janganlah hanya memlihat tampang saja atau melihat dari
sisi fisiknya saja, tetapi lihatlah dari banyak aspek mungkin bisa
melihat dari sikapnya, kepribadianya, dan lain sebagainya. Tetapi dalam
kenyataannya hal tersebut begitu sulit untuk diterapkapan karena sikap
dan keperibadian begitu sulit untuk dapat terlihat saat awal pertemuan.
Ada ungkapan atau pribahasa yang menyebutkan bahwa “Dari mata turun kehati”.
Mungkin ungkapan ini terlihat sepele dan biasa saja. Tetapi haruslah
diketahui bahwa bentuk wajah yang simetris akan lebih terlihat menarik
bagi lawan jenis dan juga apa yang orang liat dari pemampilan seseorang
akan berpengaruh dan mengakibatkan perasaaan suka atau tidak suka.
Perasaan suka dapat timbul melalui indra pengelihatan, ketika ada objek
yang dilihat oleh mata (pengelihatan) lalu hal tersebut dari apa yang
dilihat diproses melalui pencerapan di otak, setelah otak mencerap lalu
otak memberikan respon berupa sinyal atau tanda yang menentukan bahwa
sesuatu yang dilihat itu disukai atau tidak disukai, melalui rasa suka
ini dapat memunculkan perasaan perasaan cinta. Dalam hal ini ungkapan “Cinta pada Pandangan Pertama” terlihat tepat karena dalam kenyataan tidak sedikit orang yang dapat merasakan jatuh cinta pada saat pandangan pertamanya.
Dalam
memilih pasangan hidup jika kita hanya mengandalkan dari perasaan suka
yang timbul dari apa yang kita lihat, itu bukanlah hal yang tepat dan
mungkin akan menjadi salah, mengapa? Karena apa yang dilihat belum
tentulah 100% benar, perasaan yang muncul dari pengelihatan bisa saja
salah. Oleh karena itu ada baiknya setelah muncul perasaan suka yang
tercipta dari dari apa yang kita lihat dapat didukung pula dengan adanya
pendekatan. Mungkin pandangan yang mengatakan bahwa dalam memilih
pasangan hidup janganlah hanya memlihat tampang saja atau melihat dari
sisi fisiknya saja, tetapi lihatlah dari banyak aspek mungkin bisa
melihat dari sikapnya, kepribadianya dan lain sebagainya. Hal ini
mungkin ada benarnya, karena dari adanya pendekatan yang kita lakukan
akan membuat kita menjadi mengentahui dan mengenal lebih jelas lagi ia
yang akan menjadi pasangan hidup kita nanti. Dengan demikinan maka kita
akan dapat hidup lebih bahagia dan memiliki pasangan yang sesuai. Ada
naiknya pilihlah pasangan hidup yang sesuai dan tepat bukan hanya karena
perasaan suka semata.
13 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar