Sabtu, 23 Maret 2013

Ketrampilan dasar wawancara? (Tiara Paramitha Lagha)


Sekarang saya akan membahas tentang ketrampilan dasar wawancara, di baca yaaa :D
Untuk apa sih kita harus mempelajari ketrampilan dasar wawancara? Nih, kita sebagai interviewer atau calon interviewer harus mengetahui ketrampilan dasar wawancara dengan maksud agar interviewer mengetahui cara-cara yang baik dan tepat saat melakukan wawancara agar interviewee memberikan informasi yang ingin kita dapatkan.

 Ada lima dasar ketrampilan dasar wawancara:
A.    Kemampuan membina rapport
(+) Kuncinya terletak dari sikap yang ditunjukkan oleh interviewer terhadap interviewee
·       Saat interviewer memberikan rapport yang baik kepada interviewee maka lambat laun interviewee akan menjadi terbuka untuk bercerita.
·       Bersikap baik terhadap interviewee, seperti memberikan senyum saat bertemu dan menyambut dengan hangat dan ramah.
·       Harus ada kesamaan antara interviewer dengan interviewee, seperti tinggi tempat duduk yang sama.
·       Menunjukkan bahwa ada ketertarikan pada cerita yang diceritakan oleh interviewee.
(-) Interviewer tidak boleh menunjukkan sikap yang berlebihan
·       Menunjukkan raut wajah yang tidak mengenakkan seperti wajah datar, sedih.
·       Melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan interviewee seperti berbicara dengan orang lain atau menerima telepon yang membuat interviewee merasa tidak dihargai atau diabaikan padahal ia sedang menceritakan masalah yang penting.

B.    Empati
(+)
·       Interviewer harus fokus kepada interviewee setiap waktu. Jadi, interviewer harus tetap fokus terhadap masalah/cerita/sesuatu yang dialami oleh interviewee sampai hal tersebut selesai.
(-)
·       Saat hubungan interviewer dan interviewee sudah selesai (selesai wawancara), interviewer harus tetap empati, jangan hanya pada saat sesi wawancara saja karena interviewee akan merasa bahwa ia tidak dihargai.
·       Interviewer tidak boleh menunjukkan empati yang berlebihan seperti ikut menangis ketika interviewee menangis saat ia bercerita.
C.    Attending behavior
(+)
·       Interviewer tidak banyak berbicara dan memberikan kesempatan yang lebih untuk interviewee untuk berbicara atau bercerita.
·       Melakukan aktifitas atau gerakan tubuh yang mewakili apa yang ingin disampaikannya (non verbal) seperti mengangguk.
·       Kontak mata dilakukan lebih sering.
·       Volume dan kecepatan berbicara interviewer harus baik saat berkomentar tentang hal atau cerita yang disampaikan oleh interviewee.
(-)
·       Interviewer mendominasi sesi wawancara.
·       Tidak memperdulikan hal yang disampaikan oleh interviewee.
·       Pada saat melakukan sesi wawancara, interviewer tidak boleh memandangi atau melihat hal lain dalam frekuensi yang lebih banyak.
·       Bertanya ulang dengan pertanyaan yang didapat dari respon interviewee seperti
Interviewee: Saya sakit hati dengan suami saya
Interviewer: Anda sakit hati dengan suami Anda?
Pertanyaan tersebut boleh dilakukan atau diberikan namun tidak boleh diberikan secara terus menerus.
D.    Teknik bertanya
(+)
·       Memberikan pertanyaan yang dapat menghasilkan informasi yang lebih banyak dari interviewee.
(-)
·       Jangan memberikan pertanyaan yang bersifat mengintrogasi.
·       Jangan memaksa interviewee saat ia tidak ingin menjawab pertanyaan yang diberikan.
·       Jangan menggunakan pertanyaan yang hanya mempunyai dua pilihan seperti “ya” dan “tidak”.
·       Jangan terus memberikan pertanyaan, berikan kesempatan kepada interviewee untuk bercerita.
·       Jangan menggunakan pertanyaan yang menggunakan kata “why” karena pertanyaan tersebut akan membuat interviewee tidak akan memberikan jawaban yang sebenarnya.

E.     Ketrampilan orsevasi
     Interviewer juga harus pintar dalam mengobservasi saat sedang mewawancarai orang lain. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah hal yang disampaikan oleh interviewee selaras dengan sikap yang ditunjukkan oleh interviewee.

Hal-hal tersebut adalah hal yang menjadi bekal dan  harus diketahui oleh calon interviewer maupun interviewee.

20 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar