Dalam kuliah perilaku seksual di
minggu lalu, terdapat pembahasan melalui film mengenai adanya ketertarikan
secara seksual yang muncul dari pria terhadap wanita, maupun ketertarikan wanita terhadap pria.
Banyak orang mengatakan, “dari mata
turun ke hati” ungkapan yang mengandung banyak arti. Pengungkapan tersebut juga
bukan hanya di rasakan ataupun dikatakan oleh seorang pria, melainkan wanita juga. Dalam pembahasan
kali ini, saya ingin menyampaikan bahwa terdapat beragam jenis faktor bagaimana
seseorang dapat tertarik dengan lawan jenisnya.
Pertama, adanya ketertarikan yang
timbul bermula dari fisik yang terlihat. Sebagian besar, seorang pria menyukai
seorang wanita yang terlihat feminim dalam berpenampilan. Bisa juga terlihat
dari bentuk tubuh misalnya, secara menyeluruh dari bentuk tubuh yang langsing,
kulit yang putih, tinggi badan, berat badan,bentuk pinggul yang ramping. Selain
itu, secara spesifik juga seorang pria kebanyakan menyukai wanita dengan bentuk
wajah yang simetris, mungkin dengan seperti itu terlihat bahwa wanita tersebut
menjaga bentuk tubuhnya sebaik mungkin. Selain itu juga ketertarikan timbul
dari bagaimana cara berjalan seorang pria yang terlihat oleh wanita, dan juga
macam-macam gaya gerak pria saat melakukan aktivitas.
Begitupun dengan ketertarikan seorang
wanita terhadap pria secara fisik, kebanyakan wanita menyukai seorang pria yang
terlihat maskulin dalam berpenampilan. Terlihat dari bentuk tubuhnya yang
tegap, warna kulit, tinggi dan berat badan yang sesuai. Bukan hanya wanita yang
tertarik melihat cara berjalan maupun gaya gerak pria, pria pun kebanyakan
menemukan daya darik wanita melalui cara berjalan dan gaya gerak wanita saat
melakukan aktivitas.
Selain bentuk fisik, dari aroma atau
bau badan seseorang pun dapat membuat pria tertarik dengan wanita, begitupun
sebaliknya. Hal ini muncul karna adanya ransangan dari indra penciuman yang
menstimulasi otak sehingga berpengaruh dari ketertarikan seseorang secara
seksual. Pastinya hal ini terjadi adalah alamiah atau normal, karena hal ini
memang dialami oleh kebanyakan orang dan merupakan bagian yang menarik.
Hal-hal tersebut biasanya muncul pada individu
yang masih berusia muda, bisa dikatakan muncul pada masa-masa muda maupun
belia. Hal ini timbul dari faktor hormon yang terdapat dalam diri seseorang
sehingga memunculkan adanya ketertarikan secara seksual. Faktor hormone
tersebut adalah hormon endogren yang dimiliki wanita, dan hormon tetosterone
yang dimiliki oleh pria.
Hal tersebut dilakukan oleh seorang
pria kepada wanita ataupun sebaliknya adalah hal yang wajar, faktor-faktor
tersebut adalah cara seseorang untuk meningkatkan daya tariknya untuk menemukan
atau mencari pasangan yang sesuai dengan yang diinginkan. Namun, bukan berarti
seorang yang sudah memiliki pasangan sekalipun tidak lagi mengalami adanya
ketertarikan seksual.
Hal yang juga menjadi bagian dari
ketertarikan seksual adalah, status sosial dan ekonomi. Banyak juga seorang
pria ataupun wanita yang tidak lupa melihat keadaan status dan ekonomi
seseorang dalam menentukan pasangan. Bisa juga dikatakan para wanita lebih
melihat bagaimana seorang laki-laki dengan keadaan status ekonomi yang memadai
atau kurang memadai, hal tersebut adalah wajar adanya. Setiap orang berpasangan
yang bertujuan untuk beregenerasi, hal ini adalah salah satu faktor pendukung
adanya evolusi yang baik dalam kebutuhan secara realita dalam perjalanan hidup.
Setiap orang pasti memiliki kriteria
tersendiri yang dimiliki dalam memilih pasangan, namun faktor-faktor yang
diatas tidak serta merta menunjukkan bagaimana seseorang memilih pasangan hanya
pada bentuk saja, melainkan dari bagaimana hati itu mampu mencakup berbagai
aspek yang ada pada diri individu tersebut.
Setiap orang juga membutuhkan adanya
cinta, kasih sayang, kenyamanan dan perlindungan. Hal ini memberikan
kelengkapan yang menunjang seseorang dalam memilih pasangan dan beregenerasi
untuk meneruskan kehidupannya. Jadi, ketertarikan pastinya ada dan dimiliki
setiap orang melalui apa yang dapat terlihat secara bentuk, namun kebutuhan
terutama dalam sebuah hubungan adalah bagaimana pasangan tersebut mampu
mencintai dengan kata “walaupun”, sehingga adanya toleransi, pemahaman, tujuan,
dan keadaan yang memungkinkan membuat seorang wanita dan pria mampu saling
melengkapi.13 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar