Senin kemarin, dalam matakuliah tehnik
wawancara dilanjutkan oleh presentasi dengan 6 kelompok dengan 2 tema
yang berbeda. 3 kelompok mempresentasikan tentang wawancara dengan
psikolog industri dan organisasi dan 3 lagi dengan psikolog pendidikan.
Secara garis besar pengertian
wawancara sama dengan kelompok-kelompok sebelumnya yang telah
presentasi, yaitu menggali informasi. Akan tetapi dalam ranah psikologi
industri dan organisasi, tujuan utama wawancara dilakukan
bukan untuk konseling seperti ranah psikologi lainnya. Dalam psikologi
industri organisasi pengaplikasian wawancara lebih kearah seleksi,
penempatan, pelatihan, pemberian feedback dan penilaian.
Konseling baru dilakukan apabila dalam sebuah perusahaan diperlukan
penangan terhadap kasus-kasus pegawai. Kendalanya dalam psikologi
industri dan organisasi adalah ketika kita harus mewawancarai orang yang
usianya lebih tua daripada kita atau lebih memiliki banyak pengalaman .
Sehinnga sebagai interviewer kita harus menghindari bias-bias yang mungkin saja dapat terjadi. Sehingga kita dapat melakukan wawancara secara objektif.
Sedangkan dalam ranah pendidikan, wawancara dilakukan untuk konseling akademis maupun non-akademis, juga recrutment kepanitian OSIS dan event
lainnya. Psikologi pendidikan memang tidak bisa dipisahkan dengan
psikologi klinis. Karena kasus-kasus pendidikan juga erat kaitannya
dengan masalah klinis, seperti sulit belajar dan lainnya. Maka daripada
itu cara dalam wawancara psikologi pendidikan kurang lebih sama seperti
psikologi klinis, dimana sebagai seorang psikolog harus membina rapport terlebih dahulu.
Dari 2 kali pertemuan dalam matakuliah
tehnik wawancara, saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang bagaimana
perbedaan-perbedaan didalam setiap ranah psikologi. Itu juga membuat
pencerahan terhadap diri saya untuk memilih ranah psikologi mana yang
akan saya ambil dalam jenjang strata-2 nanti. Sehingga saya dapat
menggali potensi yang ada didalam diri untuk sebuah kesuksesan. saya
selalu mendoktrin pikiran saya dengan kalimat “Always remember that you are smarter than you think, braver than you believe, and stronger than you seem” and the last, If you believe in something, then only you can make it happen :)11 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar