Jumat, 15 Maret 2013

How unique is our brain (Melia Wijaya)

Pernah nggak waktu hang out bersama teman kita melihat seseorang dan kita berkata “eh, yang baju biru ganteng”? Mungkin pernah ya atau sibuk memandang smartphone tercinta? Hati-hati nabrak yah :p okay, lanjut. Ternyata sebelum kita mengucapkan kata “eh, yang baju biru ganteng” terdapat proses penghitungan dalam waktu sepersekian detik apakah seseorang tersebut memiliki wajah simetris atau tidak? Menurut film sains yang kita tonton, semakin simetris wajah seseorang maka ia semakin terlihat menarik. Lalu, bagaimana dengan seseorang yang memiliki wajah kurang simetris? Tenang guys, calm down. Stay cool.
Ada kabar baik untuk teman-teman. Rasa ketertarikan kita tidak hanya terletak pada kesimetrisan wajah (tampan atau tidaknya) yang ia miliki. Suara seseorang membuat kita jatuh hati juga loh. Dalam film ini memperlihatkan bagaimana suara tersebut diproses dalam otak kita hingga akhirnya kita menentukan apakah suara yang kita dengar menarik atau tidak. Khusus wanita, kamu memiliki keunikkan lebih nih. Kala wanita dalam mensturasi ia memiliki suara yang berbeda dengan ketika ia tidak. Dalam keadaan mensturasi, suara wanita terdengar lebih menarik dan terdengar sexy. Tidak hanya terdengar sexy, wanita juga terlihat lebih cantik. Congratz to us! :p Keringat kita pun dapat membuat seseorang jatuh hati. Aneh? Begitulah kenyataannya.
Tentu saja, dalam memilih pasangan kita tidak hanya menitikberatkan pada aspek fisik, benar? Kita akan menyeleksi calon pasangan kita. Pada laki-laki, ia akan mencari tahu apakah calon pasangannya mampu meneruskan keturunannya? Sedangkan pada wanita, ia akan mencari tahu apakah calon pasangannya mampu melindungi dia?
Lalu, setelah menyeleksi super kilat tersebut kita akan menunjukkan gesture untuk menarik perhatian sang calon pasangan. Pada laki-laki, ia akan berjalan lebih tegak, dada yang ditarik supaya terkesan lebar. Sedangkan, pada wanita, ia akan berjalan seperti model. Proses selanjutnya? Bervariasi. Secara umum bila sudah menunjukkan rasa saling ketertarikan, PDKT lalu pacaran dan kalau mulus nikah. Selesai :p
Kenapa setiap kita melakukan hal ini? Alasannya karena setiap kita menginginkan menghasilkan keturunan yang terbaik. Kalau dalam falsafah Jawa bibit, bebet, bobot.
Akhir kata, selamat mencari pasangan. Semoga sukses :p

13 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar