Minggu, 17 Maret 2013

Everything about Interview (Aris Nugraha)


      Interview merupakan salah satu alat tes yang digunakan psikolog. Interview tidak terbatas pada bidang klinis saja namun dapat juga dilakukan untuk bidang lain, seperti industri dan organisasi, pendidikan, forensik, dan lain-lain. Interview pada setiap bidang hampir memiliki arti yang sama namun tujuannya berbeda satu sama lain. Menurut Ivey, Ivey dan Zalaquett dalam bukunya Intentional interviewing and counseling (2010), interview merupakan proses paling dasar untuk mengumpulkan informasi, penyelesaian masalah dan informasi psikososial. Sesuai dengan pengertiannya, interview digunakan untuk mengumpulkan informasi serta sebagai penyelesaian masalah sebagai tujuannya. Inilah yang membedakan interview pada klinis, industri dan organisasi, pendidikan, forensik, dan lain-lain.

     Pertama, saya akan membahas tentang interview pada setting industri dan organisasi. Psikolog yang menjabat di bidang ini bekerja sebagai HRD. Secara umum, HRD melakukan interview bertujuan untuk proses rekrutmen, assessment, konseling, dan promosi. Dalam proses rekrutmen, interview dilakukan untuk melihat kemampuan-kemampuan yang dimiliki calon pekerja ini agar dapat ditempatkan sesuai kemampuan dan kapasitas yang dimilikinya. Lalu, pada proses assessment, proses ini biasanya dilakukan untuk menilai bagaimana progress dari performance pekerja. Hal ini dilakukan biasanya setidaknya satu tahun sekali. Tujuan yang ketiga adalah konseling. Konseling dilakukan terhadap pekerja-pekerja yang bermasalah. Hal ini dilakukan karena performance dari pekerja yang cenderung menurun yang mungkin disebabkan oleh masalah-masalah yang tidak dapat ditangani sendiri. Kemudian, interview sebagai promosi dilakukan untuk memberikan promosi kepada setiap pekerja yang berprestasi. Interview ini dilakukan untuk melihat apakah pekerja tersebut telah siap untuk diberikan jabatan yang baru.

     Psikolog pendidikan biasanya melakukan interview pada setting sekolah. Psikolog yang menjabat di bidang pendidikan umumnya adalah seorang guru BK. Interview pada bidang pendidikan tidak hanya sebatas pada murid-murid yang ada disekolah namun dapat dilakukan terhadap orang tua murid. Interview kepada orang tua murid biasanya dilakukan karena adanya masalah terhadap murid yang bersangkutan. Interview ini bertujuan untuk mendekatkan diri serta membina rapport terhadap murid. Biasanya psikolog pendidikan memberikan konseling terhadap murid yang memiliki masalah. Permasalahan ini tidak hanya sebatas pada prestasi murid tersebut namun dapat juga disebabkan oleh masalah terhadap teman-temannya.  Dalam membina rapport, seorang guru BK diharapkan mampu memperoleh trust dari murid. Hal ini sangat penting karena guru BK dapat menjadi teman terdekat dari setiap murid untuk membantu mereka dalam menyelesaikan masalah baik diri sendiri, seperti perkembangan murid tersebut dan juga masalah terhadap orang lain.

     Penggunaan interview selalu digunakan baik di bidang klinis, industri dan organisasi, pendidikan, forensik, dan lain-lain. Namun, interview tidaklah lengkap tanpa observasi dan alat tes baik itu formal atau informal. Penggunaan observasi tidak hanya diperlukan oleh seorang psikolog klinis namun psikolog industri dan organisasi dan pendidikan juga memerlukan teknik ini. Dalam bidang industri dan organisasi, observasi diperlukan untuk melihat gesture, expression, dan body movements untuk melihat bagaimana cara calon pekerja ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai persiapan dari proses rekrutmen, assessment, konseling dan promosi. Begitu pula, pada bidang pendidikan, observasi dilakukan untuk melihat perilaku-perilaku murid.

     Interview setiap harinya tidak dapat terlepas dari diri kita. Interview dapat terjadi dimanapun dan kapanpun juga. Interview tidak terbatas pada seorang psikolog dan klien namun interview dapat terjadi ketika kita ingin membeli sesuatu atau ketika kita mengobrol dengan teman kita. Namun, interview tidak terbatas pada bidang tersebut saja. Setiap pekerjaan atau profesi psikologi pasti akan menggunakan teknik interview, pertanyaannya adalah di bidang manakah akan kalian terapkan teknik ini? Psikolog klinis anak, klinis dewasa, industri dan organisasi, pendidikan, sosial, forensik, kesehatan, atau yang lain? Which one are you?

If your dream is strong enough, nothing will stop you, not even God Himself because he gave you the will to dream. - Anonymous

Tidak ada komentar:

Posting Komentar