Apakah anak penting dalam suatu keluarga? seberapa besar rasa cinta
orangtua terhadap anak? Dan mungkinkah ada orangtua yg tidak menyanyangi
bahkan tidak menginginkan anaknya? Jawabanya hanya ada pada setiap
orangtua yang memiliki anak. Well, saya tidak akan membahas hal
tersebut. Saya hanya akan membahas mengenai testimoni yang saya dapatkan
saat melakukan wawancara dengan salah satu Psikolog K. Anak, beliau
sempat mengatakan bahwa "banyak kasus dimana orangtua membawa anaknya
hanya sebagai kedok padahal mereka yang bermasalah dan malu untuk
mengakuinya". Pertanyaan yang pertama kali muncul di benak saya adalah
kenapa? kenapa mereka harus menggunakan anaknya sebagai topeng untuk
menutup diri? dan tega mengatakan kepada Psikolog tersebut bahwa anaknya
bermasalah padahal si anak sesungguhnya tidak. Saya tahu anak masih
terlalu lugu untuk merasa malu dan menjadi alasan yang sangat tepat agar
dapat pergi ke psikolog tanpa dicurigai oleh orang lain, karena dalam
pandangan orang Indonesia, seseorang yang pergi menemui psikolog adalah
seseorang yang "gila". Perlukah kita menjaga image hingga sebegitunya
disaat kita membutuhkan pertolongan? sampai menggunakan anak sebagai
alasan? saya rasa tidak. ketika kita memang benar2 memerlukan bantuan,
cukup datang dan katakan "saya perlu bantuan untuk menyelesaikan masalah
saya" dan biarkanlah anak hidup tenang tanpa perlu menjadi tameng dari
orangtua tersebut.
4 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar