Sabtu, 23 Maret 2013

Basic Skill of Interview (Karunia Putri Damanik)


Pada pertemuan pada tanggal 14 Maret 2013 sedang membahas mengenai dasar-dasar keterampilan wawancara. Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai dalam proses pengambilan informasi pada wawancara, terlebih dahulu kita sebaiknya membina rapport dengan si subject yang akan kita mintai informasi. Apa saja yang biasa dilakukan dalam membina rapport tersebut ? pertama-tama buatlah suasana yang nyaman dan hangat, lakukan hal-hal sederhana, namun bermakna seperti memberi senyuman, jabat tangan, dan mempersilakan duduk. Lalu, pada step berikutnya, namun masih di area yg sama buatlah kesan raut muka tertarik dengan apa yang sedang i-tee bicarakan. Serta, jangan lupa perhatikan juga mengenai keadaan ruangan. Yang harus dihindari saat bina rapport adalah raut muka datar terhadap i-tee, jangan sok humoris terutama pada saat i-tee sdg bercerita, jangan sok pinter memakai istilah psikologi terhadap i-tee, silence kan telepon seluler.

Berikutnya yang tidak kalah penting dalam dasar-dasar keterampilan wawancara yaitu empathy dengan kita dapat merasakan apa yang i-tee rasakan akan memudahkan kita dalam memperoleh informasi yg kita butuhkan. Untuk merasakan kita tidak perlu berada posisi i-tee yang hanya perlu kita lakukan adalah berusaha memahami dan mengerti posisi i-tee andai-andai kita juga di posisi yg sama. Yang harus kita bedakan adalah apa yang  Anda rasakan ? Apa yang  Anda pikirkan ? dan bagaimana keadaan Anda? karena ketiga pertanyaan tersebut serupa namun berbeda.

Lalu, attending behavior,  penting bagi pewawancara untuk menjaga sikap. Yang harus selalu diingat adalah jangan terlalu banyak bicara biarlah i-tee bicara dan kita mendengarkan karena jika pewawancara yang lebih banyak bicara maka tidak akan mendapatkan informasi yang ingin dicari bahkan terkesan menggurui. Jurus yang telah saya rumuskan adalah BUKA TELINGA LEBAR + KUNCI MULUT saat i-tee bercerita.

 Berikutnya, Marilah kita refleksikan diri kita dengan memposisikan diri kita apakah nyaman ketika berbicara namun lawan bicara tidak memperhatikan apa yang sedang anda bicarakan. Ciptakanlah bina rapport yang hangat dan senyaman mungkin agar i-tee lebih bebas dan nyaman dalam bercerita.

17 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar