PIO, dengan kepanjangan Psikologi Industri dan Organisasi, adalah salah
satu cabang besar dari psikologi. Masyarakat biasanya tidak mengenal PIO
namun tidak asing dengan profesi HRD. HRD adalah salah satu profesi
yang bergerak di bidang PIO. Kenapa perusahaan butuh psikologi ya? Saya
teringat pertanyaan dosen saya ketika mengawali kelas ini. Jawabannya
mudah, di mana ada manusia, psikologi pasti dibutuhkan. And that's true!
HRD sering kali menarik perhatian masyarakat, di mana beberapa mencoba
mendekati, kabar yang tersiar lainnya adalah ditakuti, kabar lainnya
adalah tidak disukai. Seperti yang diketahui bahwa jika ikut proses
rekrutmen sebuah perusahaan, pasti akan berhadapan dengan makhluk-makhluk PIO,
maksud saya adalah HRD. Mulai dari memberikan CV, psikotes, hingga
wawancara. Mungkin karena hal ini HRD ditakuti, karena HRD berdiri di
antara surga kerja kalian dengan sulitnya mencari pekerjaan lain. Bisa
dipahami...
Tips untuk kalian yang melamar pekerjaan adalah, relax! Karena hanya itu yang dapat membuat kalian mampu melewati hingga akhir wawancara. Oke, tips:
- Berikan CV yang lengkap tanpa berbohong, HRD punya link pertemanan di mana-mana.
- Psikotes bukan ajang memperlihatkan kepintaran, namun apakah kalian cocok di tempat itu ataukah tidak. Jadi, jika kalian sudah melamar dan terus-menerus gagal di bagian ini, coba refleksi diri lagi, "Apakah ini memang tempat Anda?"
- Saat wawancara, pakailah sesuatu yang rapih. Oke, that's lame. Datang paling tidak setengah hingga satu jam sebelumnya, kalau ingin 3 jam sebelumnya juga boleh, asalah jangan mepet waktu apalagi TERLAMBAT! Dan, yang paling penting adalah, persiapkan diri Anda dengan cukup tidur dan cukup makan. Mempersiapkan materi boleh saja, tapi jangan sampai hal ini terlupakan. Dan, relax!
Permasalahannya, bukan hanya calon karyawan yang merasa was-was
akan rekrutmen, HRD juga dapat mengalami masalah di dalamnya. Misalkan
saja, ada seorang calon yang karena tidak diterima justru meneror HRD
dengan meng-sms dan menelpon terus-menerus. Menyebalkan loh. Kalau orang
ini hanya putus asa, masalah tidak akan terlalu jauh. Kalau orang ini
psikopat bagaimana?
Di lain pihak, terdapat cabang besar lainnya dari psikologi, yaitu
Pendidikan. Pernah mendengar anak-anak yang bunuh diri karena tidak
lulus UAN? Atau anak-anak yang bunuh diri karena untuk pertama kalinya
dia tidak mendapatkan nilai 100? Jika membicarakan mengenai stress pada
murid -bahkan hingga bunuh diri, mungkin Jepang dan Korea adalah yang
paling terkenal saat ini. Namun saya tidak akan membicarakan mengenai
hal ini, tetapi mengenai guru BK. Yep, satu lagi profesi psikologi yang tidak disukai.
Saya mulai berpikir kenapa para Psikolog ditakuti ya? Tetapi, jika kembali memingat masa sekolah, memang para guru BK memiliki image yang tidak begitu menyenangkan. Meskipun mereka tidak melakukan apa-apa. Mungkin karena sugesti hanya anak yang bermasalah yang
masuk ke ruangan BK, ya? Sebenarnya, memang semuanya bermasalah kan?
Hanya saja, sebesar apa atau seserius apa masalah tersebut, dan
bagaimana orang lain melihat masalah tersebut lah yang berbeda. Tugas
guru BK yang paling terkenal adalah memberikan konseling, kepada anak nakal hingga good student.
Beberapa kasus mungkin, anak yang benar-benar bermasalah dengan
peraturan sekolah, mungkin hingga harus memanggil orang tuanya, akan
dilakukan konseling dan perjanjian. Kepada anak yang mencari bantuan
untuk memilih sekolah tingkat lanjut, akan dibantu mencari minat, bakat,
dan sekolah yang tepat. Isn't it nice? Dan untuk dapat membantu
siswanya, guru BK harus mengumpukan informasi dari wawancara. Akan sulit
jika anaknya tidak ingin membuka mulut. Hem....
Perbedaan yang paling jelas di antara keduanya adalah, jika HRD adan tegas dan langsung pin-point-it -kalau
tidak sesuai silakan langsung keluar, sedangkan guru BK akan
melakukannya dengan cara yang agak lambat dan masalah akan diurut
satu-per-satu. Jika dibandingkan dengan Klinis, psikolog pendidikan
lebih mendekati ya? Persamaan dari ketiga cabang ini adalah,
semuanya membutuhkan wawancara untuk memperoleh informasi. Tidak mungkin
tidak. Oke bagi mahasiswa/i psikologi, mari belajar teknik ini dengan
serius! ^^
Have a nice day!
10 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar